Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Dunia Naik Dibayangi Konflik Timur Tengah dan Kebijakan Suku Bunga The Fed

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia melanjutkan penguatan di akhir perdagangan Kamis (19/10/2023) waktu setempat atau Jumat pagi WIB karena meningkatnya ketegangan konflik di Timur Tengah.

Mengutip CNBC, harga emas di pasar spot naik 1,3 persen ke level 1.973,41 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,6 persen ke level 1.980,50 dollar AS per ons.

Konflik antara Hamas Palestina dan Israel kian memanas. Israel menggempur Gaza dengan lebih banyak serangan udara.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, terbang ke Israel dan negara-negara Timur Tengah untuk misi perdamaian dan menunjukkan dukungan untuk melawan Hamas.

Sunak juga mendesak Israel untuk meringankan penderitaan warga Gaza yang terkepung di antara konflik Israel dengan Hamas.

Kondisi geopolitik yang terjadi di Timur Tengah itu membuat investor beralih ke emas yang memang dikenal sebagai aset lindung nilai di tengah gejolak global. Minat yang tinggi terhadap emas telah mengerek harga logam mulia tersebut.

"Kendati emas terus menguat karena perang, namun 'kepenatan' pembelian akan segera terjadi," kata Daniel Ghali, Ahli Strategi Komoditas di TD Securities.

Di sisi lain, pergerakan harga emas juga dipengaruhi bayang-bayang kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). Pelaku pasar tengah menanti arah kebijakan suku bunga The Fed ke depannya.

Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di Economic Club of New York (ECNY) Luncheon kemarin menyatakan, bahwa bank sentral memungkinkan kenaikan suku bunga lebih lanjut karena ekonomi dan pasar tenaga kerja AS menguat lebih dari yang diperkirakan.

Kendati begitu, The Fed juga akan mengambil kebijakan dengan sangat berhati-hati karena ada risiko ekonomi seiring dengan sudah dilakukannya kenaikan suku bunga yang agresif di sepanjang tahun ini.

"Pasar sama sekali tidak menganggap itu sebagai sikap hawkish (sikap yang mengarah ke kenaikan suku bunga). Sepertinya ada terlalu banyak risiko terhadap prospek perekonomian dan hal ini kemungkinan akan mendukung harga emas," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di Oanda.

Pelaku pasar kini memperkirakan sekitar 70 persen kemungkinan The Fed akan melakukan jeda atau tidak menaikkan suku bunganya pada Desember mendatang, menurut alat CME FedWatch. Perkiraan peluang ini naik dari 50 persen sebelum adanya pidato Powell.

Seperti diketahui, kebijakan suku bunga The Fed memang sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Ketika suku bunga bertahan tinggi atau bahkan naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga melemah maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

https://money.kompas.com/read/2023/10/20/080500926/harga-emas-dunia-naik-dibayangi-konflik-timur-tengah-dan-kebijakan-suku-bunga

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke