IHSG dan Rupiah Menguat di Awal Sesi Perdagangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (24/10/2023). Demikian juga dengan kurs rupiah yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.04 WIB, IHSG berada pada level 6.750,42 atau naik 0,12 persen (7,9 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.741,96.

Sebanyak 197 saham melaju di zona hijau dan 156 saham di zona merah, sedangkan 211 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 529,8 miliar dengan volume 1,6 miliar saham.

Pasar saham Asia pagi ini mayoritas berada di teritori negatif. Indeks saham Nikkei Jepang melemah dengan penurunan 0,39 persen (119,7 poin) pada level 30.873,69, Hang Seng Hong Kong turun 1,6 persen (286,4 poin) pada posisi 16.882,25, dan Shanghai Komposit pada posisi 2,933,33 atau terkoreksi 0,17 persen (5 poin).

Sementara itu, indeks saham Strait Times menguat 0,1 persen (3 poin) pada level Rp 3.056,39.

Rupiah menguat

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.01 WIB rupiah berada pada level Rp 15.864 per dollar AS.

Rupiah menguat 69 poin (0,43 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.934 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, meskipun pagi ini rupiah mengalami penguatan, namun tren pergrakannya masih bearish.

Ariston bilang, pelemahan rupiah berpeluang terjadi menyusul pelemahan indeks dollar AS turun ke level 105,60 pagi ini dari sebelumnya di atas 106. Ini terjadi seiring dengan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang sedikit menurun.

Yield obligasi tenor 10 tahun bergerak di sekitar 4,86 persen pagi ini, sebelumnya di sekitar 4,99 persen. Serangan darat Israel yang ditunda mungkin membantu menurunkan kekhawatiran pasar.

“Dollar AS terkoreksi terhadap major currency pada perdagangan kemarin dan berlanjut hari ini. Pasar masih memperhatikan perkembangan konflik di Timur Tengah. Sementara itu, sebagian indeks saham Asia masih bergerak negatif seperti Nikkei, Hang Seng, Kospi,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston memperkirakan rupiah berpeluang melemah terhadap dollar AS ke arah Rp 15.950 per dollar AS dengan potensi penguatan di sekitar Rp 15.900 per dollar AS.