Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Dunia Naik, Ditopang Memanasnya Konflik di Timur Tengah dan Penantian Data Ekonomi AS

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga emas dunia melanjutkan penguatan di akhir perdagangan Rabu (25/10/2023) waktu setempat atau Kamis pagi WIB didukung berlanjutnya ketegangan konflik di Timur Tengah.

Pergerakan harga emas juga dipengaruhi penantian terhadap data ekonomi utama Amerika Serikat (AS) yang akan menjadi petunjuk kebijakan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed).

Mengutip CNBC, harga emas dunia di pasar spot naik 0,5 persen ke level 1.979,79 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange naik 0,3 persen ke level 1.991,90 dollar AS per ons.

"Kekhawatiran geopolitik tidak akan hilang dalam jangka pendek, yang akan terus mendukung emas," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.

Konflik antara Hamas Palestina dan Israel memanas. Militer Israel mengintensifkan pemboman di Gaza selatan semalam, di tengah seruan internasional untuk menghentikan pertempuran.

Kondisi geopolitik yang terjadi di Timur Tengah itu membuat investor beralih ke emas yang memang dikenal sebagai aset lindung nilai di tengah gejolak global. Minat yang tinggi terhadap emas telah mengerek harga logam mulia tersebut.

Kendati begitu, kenaikan harga emas dibatasi oleh penguatan tipis indeks dollar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS atau U.S Treasury tenor 10 tahun. Kemarin indeks dollar AS naik 0,3 persen ke 106,5 sedangkan imbal hasil U.S Treasury naik ke level 4,95 persen.

Kondisi dollar AS yang menguat membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara kenaikan imbal hasil U.S Treasury membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

Saat ini perhatian investor sedang beralih menanti data ekonomi terbaru AS yang akan menjadi pertimbangan kebijakan suku bunga The Fed ke depannya.

Pelaku pasar tengah menanti angka pertumbuhan ekonomi AS di kuartal ketiga yang dirilis Kamis pekan ini, serta menanti data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang dirilis Jumat pekan ini.

Jika data menunjukkan perlambatan, maka akan memberikan lebih banyak alasan bagi The Fed untuk tidak menaikkan suku bunga. Pasar saat ini mengharapkan The Fed melakukan jeda kenaikan suku bunga, menurut alat CME FedWatch.

"(Bila tidak ada kenaikan suku bunga) ini akan sangat mendukung emas dan memungkinkan untuk bisa melihat harga emas kembali mencapai level di atas 2.000 dollar AS," kata Bob Haberkorn.

Seperti diketahui, kebijakan suku bunga The Fed memang sangat mempengaruhi pergerakan harga emas.

Ketika suku bunga bertahan tinggi atau bahkan naik, maka emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi tak menarik bagi investor, berbeda dari obligasi dan saham yang memang memberikan imbal hasil.

Sebaliknya, ketika suku bunga tidak naik atau bahkan melemah, maka imbal hasil pada instrumen investasi lainnya ikut menurun, sehingga emas akan menjadi lebih menarik.

https://money.kompas.com/read/2023/10/26/085000026/harga-emas-dunia-naik-ditopang-memanasnya-konflik-di-timur-tengah-dan

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke