Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Cara Amerika Serikat Mendanai Israel Perang Lawan Hamas

KOMPAS.com - Israel terus menerus membombardir Jalur Gaza yang terkepung total setelah serangan mematikan oleh kelompok Palestina Hamas, pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu.

Sebagaimana yang sudah dilakukan selama puluhan tahun, Amerika Serikat (AS) dengan tegas mendukung Israel dalam setiap perang melawan musuh-musuhnya.

Bahkan Negeri Paman Sam sudah mengirimkan kapal pembawa rudal, pesawat tempur F-35, serta peralatan militer lainnya sebagai bantuan ke negara Yahudi tersebut.

Merujuk data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) sebagaimana dilansir Aljazeera, pada tahun 2022, Israel telah menghabiskan dana sebesar 23,4 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 372,5 triliun untuk anggaran militernya.

Sebagai perbandingan saja, anggaran APBN Indonesia yang dialokasikan ke Kementerian Pertahanan RI saja pada RAPBN 2023 adalah sebesar Rp 135 triliun yang dibagi untuk Kemenhan dan tiga matra TNI.

Jumlah anggaran militer Israel ini mencapai 2.535 dollar AS per kapita selama periode 2018-2022, menjadikan Israel sebagai negara dengan belanja militer per kapita terbesar kedua di dunia setelah Qatar.

Pada tahun 2022, Israel mengalokasikan 4,5 persen produk domestik bruto (PDB) untuk militer, persentase tertinggi ke-10 di dunia.

Ekspor-impor senjata Israel

Secara historis, impor senjata Israel jauh melebihi ekspornya. Namun, selama dekade terakhir, ekspor senjata Israel secara konsisten mulai melampaui impor, menurut data SIPRI.

Antara tahun 2018 dan 2022, setidaknya 35 negara mengimpor senjata dari Israel dengan total nilai 3,2 miliar dollar AS.

Dari jumlah tersebut, sekitar sepertiga (1,2 miliar dollar AS) ekspor militer Israel ditujukan ke India. Hubungan antara Israel dan India telah berkembang sejak Perdana Menteri India Narendra berkuasa pada tahun 2014.

Pembeli senjata Israel terbesar kedua adalah Azerbaijan (295 juta dollar AS), diikuti oleh Filipina (275 juta dollar AS), Amerika Serikat (217 juta dollar AS) dan Vietnam (180 juta dollar AS).

Pada periode antara 2018-2022, Israel mengimpor senjata senilai 2,7 miliar dollar AS hanya dari dua negara, AS dan Jerman.

Lebih dari tiga perempat impor militer Israel senilai 2,1 miliar dollar AS berasal dari Amerika Serikat, sedangkan sisanya senilai 546 juta dollar AS berasal dari Jerman.

Militer AS dan Israel sudah lama bekerja sama erat dalam latihan bersama, program pengembangan teknologi, dan proyek pertahanan, dan Israel merupakan penerima bantuan militer AS terbesar.

Bagaimana cara AS mendanai perang Israel?

Israel adalah penerima bantuan luar negeri AS yang paling signifikan, setelah menerima sekitar 263 miliar dollar AS antara tahun 1946 dan 2023.

Jumlah ini hampir dua kali lipat (1,7 kali lebih banyak) dibandingkan negara penerima bantuan luar negeri AS terbesar kedua, Mesir, yang menerima 151,9 miliar dollar AS dalam 77 tahun terakhir.

Israel telah lama dipandang oleh para legislator AS sebagai sekutu yang membantu melindungi kepentingan strategis AS di Timur Tengah.

Menurut US Congressional Research Service, faktor-faktor yang mendasari awetnya dukungan militer kepada Israel karena dua alasan, pertama dukungan dalam negeri untuk Israel dan kedua komitemn bersama kedua negara terhadap nilai-nilai demokrasi.

Pendanaan militer AS untuk Israel mencapai 3,8 miliar dollar AS pada tahun 2023, sebagai bagian dari kesepakatan bantuan senilai 38 miliar dollar AS selama 10 tahun yang ditandatangani di era Presiden AS Barack Obama pada tahun 2016.

Antara tahun 1946 dan 2023, AS telah mendonorkan bantuan untuk Israel dengan total 124 miliar dollar AS dalam bentuk bantuan militer dan pertahanan.

Dari 3,8 miliar dollar AS bantuan militer yang diberikan kepada Israel tahun ini, setengah miliarnya disalurkan untuk pertahanan rudal Israel.

Washington telah menyatakan bahwa mereka akan mengirimkan amunisi baru kepada Israel sebagai pengganti amunisi yang mulai berkurang drastis untuk digunakan melawan Hamas dalam perang terbaru.

Dengan kata lain, bom-bom yang dijatuhkan di Jalur Gaza dan membunuh ribuan warganya dikontribusi dari uang pajak warga Amerika Serikat.

Tambahan bantuan untuk Israel

Pemerintahan Biden diperkirakan akan kembali menyisihkan lebih banyak uang untuk Tel Aviv, di mana alokasi pendanaan tersebut akan segera diajukan ke Kongres AS.

Namun, dengan tidak adanya ketua DPR AS, maka persetujuan kongres untuk bantuan ke Israel tersebut mungkin tertunda.

AS sendiri sejatinya menerapkan persyaratan sangat ketat mengenai bagaimana bantuan, khususnya bantuan militer, dapat digunakan oleh negara penerima.

Regulasi di AS, The Leahy Law, sangat melarang ekspor maupun bantuan militer AS dipakai oleh negara penerima untuk aktivitas yang terlibat pelanggaran hak asasi manusia.

Namun pengecualian untuk Israel, AS nampaknya tak pernah mempermasalahkannya. Israel pun selama puluhan tahun tak pernah dihukum bila senjata buatan AS dipakai untuk membombardir Gaza.

Bantuan militer ke Israel meningkat pesat setelah perang tahun 1967 ketika Israel mengalahkan tentara Arab tetangganya dan mulai menduduki Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza.

https://money.kompas.com/read/2023/11/02/000600326/begini-cara-amerika-serikat-mendanai-israel-perang-lawan-hamas

Terkini Lainnya

Hutama Karya Minta Maaf soal Besi Proyek Gedung Kejagung Jatuh ke Lintasan MRT

Hutama Karya Minta Maaf soal Besi Proyek Gedung Kejagung Jatuh ke Lintasan MRT

Whats New
Perundingan IEU-CEPA Putaran Ke-18, Indonesia-Uni Eropa Sepakati 11 Isu

Perundingan IEU-CEPA Putaran Ke-18, Indonesia-Uni Eropa Sepakati 11 Isu

Whats New
Berawal dari 'Kepepet' hingga Menang Kompetisi di Paris, Ini Kisah Sukses Ismiyati dan Usaha Roti Bekatulnya

Berawal dari "Kepepet" hingga Menang Kompetisi di Paris, Ini Kisah Sukses Ismiyati dan Usaha Roti Bekatulnya

Whats New
Subsidi Listrik 2025 Ditarget Sasar 42 Juta Pelanggan, Anggaran Rp 83 Triliun

Subsidi Listrik 2025 Ditarget Sasar 42 Juta Pelanggan, Anggaran Rp 83 Triliun

Whats New
Alat Berat dari Proyek Kejagung Jatuh ke Rel, Ini Kata MRT Jakarta

Alat Berat dari Proyek Kejagung Jatuh ke Rel, Ini Kata MRT Jakarta

Whats New
Kinerja Meningkat, RAJA Bagikan 40 Persen Laba Bersih untuk Dividen

Kinerja Meningkat, RAJA Bagikan 40 Persen Laba Bersih untuk Dividen

Whats New
BTN Bidik Potensi Pengembangan Bisnis di ITS

BTN Bidik Potensi Pengembangan Bisnis di ITS

Whats New
8 Tahun Bekerja Sama, JNE Akui Kontribusi Positif Shopee

8 Tahun Bekerja Sama, JNE Akui Kontribusi Positif Shopee

Whats New
LinkAja Temukan 3.000 Akun Terindikasi Judi Online Setiap Bulan

LinkAja Temukan 3.000 Akun Terindikasi Judi Online Setiap Bulan

Whats New
Garuda Indonesia Ungkap Pesawat Haji yang Bermasalah Merupakan Sewaan

Garuda Indonesia Ungkap Pesawat Haji yang Bermasalah Merupakan Sewaan

Whats New
IHSG Ditutup Turun ke Level 7.034,14, Rupiah Melemah 105 Poin

IHSG Ditutup Turun ke Level 7.034,14, Rupiah Melemah 105 Poin

Whats New
Selamatkan BPR Indramayu, LPS Gandeng BJB jadi Investor

Selamatkan BPR Indramayu, LPS Gandeng BJB jadi Investor

Whats New
Siapkan Anggaran Negara 2025, Sri Mulyani: Semua Menanyakan Makan Siang Gratis Bagaimana...

Siapkan Anggaran Negara 2025, Sri Mulyani: Semua Menanyakan Makan Siang Gratis Bagaimana...

Whats New
Pendidikan Tinggi dan Mobilitas Pendapatan Antar-Generasi

Pendidikan Tinggi dan Mobilitas Pendapatan Antar-Generasi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Penyerahan Asuransi Kematian untuk ABK yang Wafat Saat Bertugas

Kemenhub Fasilitasi Penyerahan Asuransi Kematian untuk ABK yang Wafat Saat Bertugas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke