Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Telkom Kirim Lulusan SMA ke China untuk Pelajari "E-commerce"

Kelima mahasiswa ini berangkat ke China melalui Beasiswa Berpijar dari PT Telkom Indonesia (Telkom) bersama Yayasan Bina Anak Indonesia Kompeten (BAIK).

Head of Education Ecosystem Telkom, Sri Safitri menjelaskan, sebelum berangkat ke China, seluruh peserta menjalani proses seleksi melalui platform Pijar.

Setelah lulus, para peserta melakukan persiapan kuliah dengan mengikuti bootcamp dan berbagai pelatihan lainnya di platform Pijar.

"Belajar e-commerce di negara yang merajai e-commerce dunia. Saat kembali ke Indonesia, mereka diharapkan menjadi pelopor dan pemain utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia 2025," ujar Sri dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/11/2023).

Sodiko Hidayad, pelaku EduTech di Indonesia mengatakan, inisiatif kolaborasi melalui program Indonesia Berpijar pada era transformasi digital adalah langkah positif yang mendukung pendidikan dan teknologi.

"Inisiatif ini akan menjadi kesempatan berharga bagi pelajar-pelajar Indonesia untuk merasakan langsung dinamika pasar e-commerce yang sedang bertumbuh di China saat ini," kata Sodiko.

Della, salah satu penerima beasiswa Indonesia Berpijar mengatakan, program ini diibaratkannya seperti cahaya yang menuntun di kegelapan, penerang dari ketidaktahuan menjadi lebih siap menghadapi petualangan akademik di Negeri China.

“Melalui platform ini, saya telah diberikan kesempatan memperoleh dasar-dasar ilmu yang menjadi pondasi penting dalam perkuliahan saya. Pelatihan yang saya terima membekali saya dengan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan dalam dunia perkuliahan yang begitu dinamis dan kompetitif,” tuturnya.

Tribe Leader Education Telkom, Djufri Ardian mengatakan, setelah menyelesaikan pendidikan di China dan kembali ke tanah air, soft skill dan hard skill para peserta diharapkan jauh lebih mumpuni.

Hal tersebut menjadi modal bagi mereka menciptakan banyak lowongan kerja baru dan menekan angka pengangguran di Indonesia.

“Selain membantu menciptakan lowongan kerja baru, putra-putri Indonesia yang sudah mengenyam pendidikan di SDWCVC bisa menjadi individu yang kreatif memajukan bangsa. Karena memiliki kemampuan berpikir dari perspektif multinasional yang membantu menghadapi tantangan modern dan menghasilkan solusi inovatif,” ucap Djufri.

Program ini pun bisa menekan angka pengangguran.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, hingga Februari 2023 masih ada 7,99 juta pengangguran di Indonesia. Jumlah ini menyumbang 5,45 persen dari total angkatan kerja per tahun sebesar 146,62 juta tenaga kerja.

https://money.kompas.com/read/2023/11/03/101000626/telkom-kirim-lulusan-sma-ke-china-untuk-pelajari-e-commerce

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke