Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Dikabarkan Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Menhub Buka Suara

Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi enggan menjawab.

Menhub bilang, mengenai kejelasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya digarap China sebaiknya ditanyakan ke Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Tanya ke Menko Marves karena itu kewenangan dari sana," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Sementara mengenai keterlibatan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam uji bersama proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, Menhub menyebut uji bersama itu baru berbentuk ide saja.

"Lagi, itu just idea, ide," kata Menhub.

Pada kesampatan yang sama, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, rencana proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan China masih dalam pembahasan.

"Ya (akan dilibatkan), masih dalam pembahasan saja," ucap Adita.

Sementara mengenai tender dan kontraktor proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, dia mengaku masih belum mengetahuinya

Potensi Digarap China

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya akan digarap oleh China. Luhut menyebut, sudah ada kesepatakan dengan China untuk meneruskan pembangunan kereta cepat hingga Surabaya.

Hal itu dikatakannya melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.

Pada video yang mengabarkan perkembangan kondisinya di Singapura, Luhut menyempilkan informasi bahwa bunga pinjaman yang ditawarkan China pada proyek kali ini jauh lebih murah dibandingkan bunga yang ditawarkan negara-negara lain.

"Pak Jokowi mau Kereta Cepat Jakarta-Surabaya diterusin, tadi saya dengar perjanjian dengan China juga jalan. Malah bunganya jauh lebih murah daripada bunga yang ditawarkan negara lain," ujarnya dalam akun @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (31/10/2023).

Terlebih, lanjut dia, teknologi yang dimiliki China juga sudah dapat dibuktikan bisa mewujudkan Indonesia memiliki Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Kita sudah buktikan dan kita sudah punya pengalaman. Kan ini masalah kunci pertama ini pembebasan tanah yang tidak jelas-jelas itu. Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don't have a problem anymore," kata Luhut.

Sepakat Memulai Kajian

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo buka-bukaan terkait rencana pembangunan Kereta Cepat hingga Surabaya. Proyek ini akan digarap lagi oleh RI dengan menggandeng China.

Dia menuturkan, Indonesia dan China telah meneken kesepakatan untuk melakukan kajian bersama (joint study) terkait pembangunan Kereta Cepat dari Bandung sampai ke Surabaya.

"Jadi kita baru mulai kesepakatan dengan pihak China untuk memulai joint study," ujarnya di Kantor Injourney, Sarinah, Jakarta, dikutip Kamis (2/11/2023).

Tiko, sapaan akrabnya, menuturkan studi tersebut akan mencakup seluruh rencana pengerjaan proyek, termasuk nilai investasinya. Dia enggan menyebut kapan waktu pastinya tahap studi ini rampung, hanya saja Tiko bilang butuh waktu yang tidak sebentar untuk melakukan studi ini.

"Butuh waktu lah, enggak mungkin dua minggu. Kita sedang melakukan joint study bersama-sama dengan pihak untuk kita lihat visibility maupun cost project secara keseluruhan," ungkap dia.

Dia mengungkapkan, keputusan Indonesia untuk melanjutkan kerja sama dengan China karena pengalaman dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebelumnya.

Namun seiring baru dilakukannya studi sebut Tiko, belum ada kontraktor atau konsorsium yang ditetapkan dalam proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya.

Keputusan soal kontraktor perlu menunggu hasil dari studi kelayakan proyek tersebut. Saat ini pemerintah baru melakukan pembicaraan dengan pihak pemerintah China melalui National Development and Reform Commission (NDRC).

"Kita belum bicara sama siapa perusahaan, kita bicara dengan NDRC kan, dengan pihak pemerintah China-nya," katanya.

https://money.kompas.com/read/2023/11/08/082556326/china-dikabarkan-garap-kereta-cepat-jakarta-surabaya-menhub-buka-suara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke