Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Amunisi Baru BI Bantu Stabilkan Rupiah

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto mengatakan, total outstanding di SRBI mencapai Rp 144,3 triliun. Dari total tersebut, Rp 27,99 triliun ditransaksikan di pasar sekunder dan Rp 16,98 triliun dipegang oleh investor asing.

"Kepemilikan asing di SRBI per 6 November itu Rp 16,98 triliun," kata dia, dalam Taklimat Media BI, di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Kehadiran SRBI dinilai telah mendukung upaya bank sentral dalam memperdalam pasar keuangan nasional. Dengan pasar keuangan yang lebih dalam, likuiditas valuta asing (valas) juga lebih tinggi, sehingga mengurangi fluktuasi nilai tukar rupiah.

"Paling enggak mengurangi pressure ke spot market," ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Donny Hutabarat. Kepemilikan asing di SRBI mendorong aliran modal masuk, sehingga mendukung penguatan rupiah.

"Pasti ada kaitannya rupiah dengan masuknya offshore ke SRBI, berkontribusi juga terhadap penguatan rupiah," ucapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data kurs JISDOR, nilai tukar rupiah sempat tertekan signifikan pada pengujung Oktober lalu. Pada periode tersebut, kurs rupiah setiap harinya bergerak di rentang Rp 15.900 per dollar AS.

Namun, memasuki November, kurs rupiah cenderung menguat dan menjauhi level Rp 16.000 per dollar AS. Pada Rabu hari ini, kurs rupiah setara dengan Rp 15.629 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2023/11/08/201300326/amunisi-baru-bi-bantu-stabilkan-rupiah

Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke