Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinata Ginting mengatakan, nilai transaksi itu berasal dari transaksi pengadaan secara elektronik atau e-procurement dan transaksi yang dilakukan secara langsung antar pelaku bisnis dan ritel.
Secara lebih rinci, transaksi terkait e-procurement nilainya mencapai Rp 28,3 triliun sementara transaksi yang dilakukan secara business to business dan ritel mencapai Rp 3,1 triliun.
"Sehingga totalnya yang tercatat di PaDi Rp 31,3 triliun per September 2023, itu belanja (BUMN) kepada UMKM," kata Loto ditemui di Sarinah, Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Nilai transaksi belanja tersebut sudah melampaui realisasi transaksi BUMN di PaDi sepanjang tahun lalu yang mencapai Rp 24,4 triliun.
Loto menjelaskan, PaDi merupakan platform yang memfasilitasi BUMN untuk bertemu dengan pelaku UMKM, yang jumlahnya telah mencapai sekitar 36.000 pelaku usaha.
"Harapannya sama agar mereka mendapat kesempatan perluasan pasar dari produk UMKM," ucap Loto.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyebutkan, Kementerian BUMN menargetkan peningkatan jumlah transaksi PaDi pada tahun ini, yakni sebesar Rp 50 triliun.
https://money.kompas.com/read/2023/11/10/193552626/bumn-sudah-borong-produk-umkm-senilai-rp-313-triliun