Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika TikTok Shop Siap “Come Back”…

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah resmi ditutup pada Oktober 2023 lalu, kehadiran kembali TikTok Shop menjadi momentum yang ditunggu-tunggu oleh banyak konsumennya. 

Memang belum pasti, tapi kabar yang menandakan TikTok Shop akan come back itu semakin jelas menyusul manajemen TikTok membuka sejumlah lowongan kerja untuk layanan dagangnya itu. 

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki juga menyakin TikTok Shop bakal "come back".

"Ya pasti buka e-commerce, kan menguntungkan. Kemarin kan Rp 8 sampai Rp 9 triliun per bulan kan mereka (TikTok). Cukup besar kan, enggak mungkin mereka pergi," ucap Teten saat ditemui di Jakarta, Selasa (24/10/2023). 

Sinyal kedua, Chief Executive Officer alias CEO TikTok Shou Zi Chew sudah mengajukan rencana pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat.

Teten mengatakan, pertemuan tersebut kemungkinan membahas soal bisnis baru yang akan dijalankan TikTok di Indonesia. 

"Saya sudah dengar memang CEO TikTok sudah mengajukan ketemu dengan Presiden, jadi ya Indonesia sih terbuka dengan investasi asing, termasuk e-commerce," kata Teten.

Hadirnya TikTok Shop pun disebut-sebut diakukan dengan menggandeng PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) atau GoTo.

Adapun Kementerian Perdagangan resmi mengeluarkan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 tentang aturan penjualan online. 

Dalam beleid itu, social commerce dalam hal ini adalah TikTok dilarang membuka usaha dagangnya. Dengan larangan itu pun mau tak mau TikTok langsung menghentikan belanja online-nya di Indonesia untuk mematuhi pembatasan tersebut. 

"Pertimbangan untuk mencapai kesepakatan merger itu masih bisa gagal," kata sumber Bloomberg.

Pemerintah sudah mengetahui rencana TikTok untuk menggandeng e-commerce agar bisa membuka kembali layanan dagangannya. 

Teten mengungkapkan, TikTok sendiri sudah melakukan komunikasi dengan e-commerce lokal mulai dari Tokopedia, Bukalapak, bahkan CTCorp.

Hanya saja, Teten mengaku tidak tahu-menahu apakah tujuan komunikasi yang dilakukan itu untuk membahas penjajakan bisnis atau memiliki tujuan lain. 

"Yang saya tahu tiga perusahaan yang sudah dihubungi TikTok itu, saya tahu dari mereka loh yah yang dihubungi TikTok, yakni Bukalapak, Tokopedia, CT Corp juga dihubungi. Nah, apakah mereka penjajakan (kerja sama) saya enggak tahu tapi itu urusan mereka," ungkap MenKop Teten.

Ihwal rencana peluncuran TikTok Shop kembali, pemerintah mewanti-mewanti manajemen TikTok dan memberikan PR besar. Pemerintah sendiri pun mengaku tak masalah jika peluncuran TikTok Shop itu dilakukan dengan aksi merger. 

Hanya saja, yang menjadi harapan khusus dari pemerintah jika TikTok Shop kembali dibuka adalah manajemen TikTok dan GoTo harus memastikan aktivitas predatory pricing dalam layanan bisnisnya itu tidak ada. 

“Saya sampaikan kepentingan pemerintah adalah jangan sampai ada lagi praktik predatory pricing karena itu akan memukul UMKM,” ujar Teten kepada media saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie berharap bila layanan TikTok Shop kembali dibuka, manajemen TikTok harus memastikan konsumen diuntungkan. 

“Enggak masalah lah mereka merger, kan urusannya itu business to business (B2B) tapi yang pasti konsumen harus diuntungkan, negara juga diuntungkan,” kata Budi Arie. 

Hal ini juga diamini oleh Kementerian BUMN. Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN Loto Srianita Ginting mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan TikTok Shop pada November 2023. 

Pada pertemuan tersebut, pihaknya meminta agar TikTok Shop tetap mendukung bisnis UMKM. 

“Kita sudah bertemu dan kita menyampaikan ke TikTok concern kita bahwa kita enggak kekurangan produk UMKM. Jadi yang harus diutamakan adalah produk-produk UMKM (dijual di TikTok Shop,” ujar Loto kepada media di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Kabar angin itu pun disambut baik oleh seller dan konsumen. 

Mustika Ayu yang menjadi seller Hoodie dan Jacket asal Sidoarjo mengaku tak sabar menunggu kemunculan TikTok Shop kembali.  

“Senang dong kalau TikTok jadi buka lagi karena enggak gabut lagi karena bisa sibuk live lagi, terus pas ditutup itu bingung mau ngapain,” ujarnya saat diwawancarai dalam Obrolan Newsroom Kompas.com.

Ayu menceritakan, ketika TikTok Shop ditutup, dia mendapatkan informasi untuk bisa berpindah ke e-commerce Shopee jika memang masih ingin berbisnis. 

Alhasil, mau tak mau dia akhirnya mendaftar menjadi selller di Shopee.  Namun sayangnya, kata dia, proses mendaftar dan berjualan di Shopee tak semudah ketika dirinya berjualan di TikTok Shop.  

“Tidak semudah itu ternyata, karena belum pernah sebelumnya live di toko oranye, jadi harus belajar mulai dari  nol lagi. Enggak ada penonton dan sepi, jadi harus adaptasi lagi,” kata dia. 

Pun dengan konsumen. Lala yang menjadi pelanggan berbelanja di TikTok Shop dahulu mengaku tak sabar untuk berbelanja lagi di platform itu. Sebab menurut dia, TikTok Shop sering memberikan harga murah ketika belanja. 

Selain itu berbelanja di TikTok Shop pun, kata dia, memiliki banyak opsi pilihan.

“Selain barangnya murah, banyak pilihan di sana (TikTok Shop) itu jadi puas,” kata Lala. 

https://money.kompas.com/read/2023/12/02/090000726/ketika-tiktok-shop-siap-come-back-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke