Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ganjar-Mahfud Ingin Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Apa Untungnya buat Rakyat?

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai, pertumbuhan ekonomi harus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Tujuannya adalah mengingkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kenapa pertumbuhan ekonomi kita harus naik terus, karena kesejahteraan kita masih di level menegah,” kata Faisal kepada Kompas.com, Minggu (24/11/2023).

“Kita tidak ingin kesejahteraan kita begini terus, kesenjangan kita lebar, penduduk miskin banyak, yang menganggur juga banyak,” tambah dia.

Faisal bilang, pertumbuhan ekonomi harus terus didorong untuk mengatasi permasalahan ekonomi yang selama ini tidak pernah terselesaikan.

“Kita harus naikkan ekonomi kita lebih tinggai, kalau tidak permasalahan ekonomi kita ini tidak pernah terselesaikan,” jelas Faisal.

Sebelumnya, dalam debat Calon wakil presiden (cawapres) Jumat (22/12/2023) lalu, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah sampai 7 persen setelah era orde baru.

Hal ini dikarenakan korupsi dan inefisiensi yang terjadi pada sektor pendukung pertumbuhan ekonomi.

"Saya sampaikan ke beberapa ahli mereka bilang hanya karena kebodohan kita tidak bisa naikkan pertumbuhan ekonomi 7 persen karena kita ini kaya raya dengan SDA dan SDM yang hebat," ujar Mahfud.

Faisal mengungkapkan, agar Indonesia naik kelas menjadi negara maju, perlu pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen, bahkan di atasnya.

Menurut dia, saat ini Indonesia diuntungkan dari bonus demografi, dimana usia muda produktif menjadi mayoritas penduduk, sehingga ada kesempatan untuk mengejar pertumbuhan ekonomi paling tidak hingga 2035.

“Jika tercapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kita bisa menikmati bonus demografi ini untuk tumbuh lebih cepat, karena penduduk produktifnya kita lebih tinggi,” ujar Faisal.

“Tapi, jika sudah lewat dari tahun 2030 akan sulit kita tumbuh lebih itnggi, karena jumlah usia muda produktif makin berkurang,” lanjut dia.


Dia mencontohkan, negara-negara maju seperti Jepang dan AS sulit mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena mayoritas penduduknya merupakan masyarakat berusia tua.

“Negara maju seperti Jepang hanya tumbuh 1 persen, dan AS hanya bisa tumbuh 3 persen saja sudah bagus,” tambah dia.

“Itu karena mereka telah melewati bonus demografi. China saja dari yang 10 persen lebih sekarang hanya 4 persen,” kata dia.

“Jadi selama kita dalam bonus demografi, kita harus kejar itu. Kalau kita enggak mencapai 7 persen, kita akan selamanya berada pada kelas menengah, dan sampai tua kita enggak akan bisa kaya,” tegas Faisal.

Dalam debat Cawapres Jumat lalu, Cawapres nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, Indonesia harus bisa keluar dari kelompok negara berpenghasilan menengah atau middle income trap.

“Indonesia ini negara besar, kita harus mampu keluar dari middle income trap. Kuncinya, kita harus mampu menaikkan nilai tambah di dalam negeri di tengah gempuran resesi global, perang dagang, dan konflik geopolitik,” ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2023/12/26/133000026/ganjar-mahfud-ingin-pertumbuhan-ekonomi-7-persen-apa-untungnya-buat-rakyat-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke