IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Terkoreksi Tipis di Akhir Pekan

IHSG ditutup pada level 7.241,13 atau naik 21,17 poin (0,29 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.219,96.

Mengutip RTI, sebanyak 228 saham melaju di zona hijau dan 281 saham di zona merah. Sedangkan 257 saham lainnya stagnan. Adapun jumlah transaksi sore ini mencapai Rp 9,4 triliun dengan volume 17,2 miliar saham.

Top gainers yang mendorong IHSG di antaranya, Bank BTPN Syariah (BTPS) yang melonjak 3,8 persen pada level Rp 1.270 per saham. Dilanjutkan oleh Astra Otoparts (AUTO) yang menguat 2,7 persen ke posisi Rp 2.600 per saham. Dilanjutkan oleh United Tractors (UNTR) yang bertambah 2,5 persen ke posisi Rp 23.900 per saham.

Top losers di antaranya Bank Neo Commerce (BBYB) yang ambles 13,9 persen ke level Rp 396 per saham. Dilanjutkan oleh Rukun Raharja (RAJA) yang turun 11,3 persen ke level Rp 1.295 per saham. Kemudian, Barito Renewable Energy (BREN) yang turun 6,9 persen ke posisi Rp 4.700 per saham.

Bursa Asia ditutup mayoritas pada teritori negatif, dengan penurunan Shanghai Komposit 0,16 persen (4,6 poin) pada posisi 2.881,98, Strait Times melemah 0,3 persen (9,6 poin) pada level 3.191,72, dan Hang Seng Hong Kong terkoreksi 0,35 persen (54,7 poin) pada level 16.244,58. Sementara itu, Nikkei menguat 1,5 persen (5527,2 poin) pada level 35.577,1.

Pada awal perdagangan, bursa Eropa bergerak positif dengan kenaikan FTSE 0,84 persen (63,5 poin) pada level 7.640,15, dan GDAXI bertambah 0,97 persen (159,48 poin) ke posisi 16.705,51.

Adapun mengutip data Bloomberg, rupiah sore ini ditutup melemah tipis. Pada pukul 14.57 WIB, Mata Uang Garuda ditutup pada level Rp 15.550 per dollar AS atau turun 0,01 persen.

Sementara itu, mengacu kurs tengah Jisdor, nilai tukar rupiah pada Jumat (12/1/2024) pada level Rp 15.559 per dollar AS, atau melemah dari nilai tukar Kamis (11/1/2024) pada level Rp 15.558 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.