Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Genjot Ekspor, Semen Padang Jajaki Kerja Sama dengan Singapura

PADANG, KOMPAS.com - PT Semen Padang menjajaki kerja sama ekspor ke Singapura tahun ini.

Saat ini, produsen semen tertua di Asia Tenggara itu sudah mengekspor produknya ke empat negara yaitu Srilanka, Maladewa, Bangladesh, dan Australia.

"Dengan Singapura sedang kita jajaki kerjasama ekspor. Mudah-mudahan bisa tembus," kata Direktur Utama Semen Padang, Indrieffouny Indra saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/1/2024).

Menurut Indrieffouny yang biasa dipanggil Arief ini, persaingan di industri semen di Indonesia sangat ketat. Hal ini dikarenakan banyaknya produsen semen baru, sehingga Semen Padang membidik pasar luar negeri.

"Untuk pasar domestik, kita mengisi Pulau Sumatera dan sebagian Jawa. Selain itu, kita juga membidik ekspor ke luar negeri," jelas Arief.

Menurut Arief, ekspor ke luar negeri sudah dilakukan perseroan sejak 2008. Adapun khusus ekspor semen ke Australia pertama kali dilakukan pada tahun 2016.

"Ekspor ke luar negeri terus kita tingkatkan. Yang kita ekspor adalah semen dan klinker (bahan baku semen)," jelas Arief.

Arief mengatakan produksi klinker tercapai 110 persen secara tahunan (year on year/YoY), produksi semen tercapai 95 persen (YoY) dan ekspor klinker tercapai 270 persen (YoY).

"Kita berharap di tahun 2024, ini terjadi pertumbuhan terutama di sektor ekspor," jelas Arief

https://money.kompas.com/read/2024/01/15/054100226/genjot-ekspor-semen-padang-jajaki-kerja-sama-dengan-singapura

Terkini Lainnya

Turun Rp 8.000, Simak Detail Harga Antam 14 Juni 2024

Turun Rp 8.000, Simak Detail Harga Antam 14 Juni 2024

Spend Smart
Nomor Call Center Bank DKI, Bebas Pulsa?

Nomor Call Center Bank DKI, Bebas Pulsa?

Spend Smart
Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Melemah Masih Lesu

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Melemah Masih Lesu

Whats New
Pilih 'Kawinkan' EXCL dengan Smartfren, Ini Alasan Axiata

Pilih "Kawinkan" EXCL dengan Smartfren, Ini Alasan Axiata

Whats New
Hasil Usaha DPLK Muamalat Tumbuh 36,6 Persen Per Kuartal I-2024

Hasil Usaha DPLK Muamalat Tumbuh 36,6 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
Bahan Pokok Jumat 14 Juni 2024: Harga Cabai Merah Keriting Naik, Tepung Terigu Turun

Bahan Pokok Jumat 14 Juni 2024: Harga Cabai Merah Keriting Naik, Tepung Terigu Turun

Whats New
IHSG Diperkirakan Masih Lesu, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Diperkirakan Masih Lesu, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Kekhawatiran Lembaga Keuangan Dunia akan APBN Indonesia Era Prabowo

Kekhawatiran Lembaga Keuangan Dunia akan APBN Indonesia Era Prabowo

Whats New
Data Inflasi Topang Saham-saham di Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Lagi

Data Inflasi Topang Saham-saham di Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Lagi

Whats New
Apa Kabar Rencana Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat?

Apa Kabar Rencana Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat?

Whats New
Kalla Group Terapkan ESG dalam Pengembangan Bisnis dan Budaya Perusahaan

Kalla Group Terapkan ESG dalam Pengembangan Bisnis dan Budaya Perusahaan

Whats New
Kekhawatiran Pemerintah Indonesia Gagal Jadi Negara Maju

Kekhawatiran Pemerintah Indonesia Gagal Jadi Negara Maju

Whats New
OJK: Premi Asuransi 'Unitlink' Masih Alami Kontraksi

OJK: Premi Asuransi "Unitlink" Masih Alami Kontraksi

Whats New
[POPULER MONEY] Ramalan Terbaru Bank Dunia terhadap Ekonomi Indonesia | Tawaran Program Prakeja bagi Gen Z yang Menganggur

[POPULER MONEY] Ramalan Terbaru Bank Dunia terhadap Ekonomi Indonesia | Tawaran Program Prakeja bagi Gen Z yang Menganggur

Whats New
Banyak Perusahaan Tekstil Lakukan PHK, Menaker: Hak-hak Pekerja Harus Diberikan

Banyak Perusahaan Tekstil Lakukan PHK, Menaker: Hak-hak Pekerja Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke