Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GOTO Buka Suara soal PHK Tokopedia, Bantah Hentikan 80 Persen Layanan

Kompas.com - 13/06/2024, 11:20 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka suara terkait dengan pemberitaan yang menyebutkan bahwa induk Tiktok, Bytedance berencana melakukan PHK kepada karyawan Tokopedia pada Juni 2024 ini.

Mengutip keterbukaan informasi di BEI, GOTO memberikan klarifikasi atas berita gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan Tokopedia sebanyak 70 persen akan dimulai pada Juni 2024.

“Mengingat bahwa GOTO merupakan pemegang saham bukan pengendali minoritas, maka sepanjang pengetahuan terbaik Perseroan, Perseroan meyakini bahwa PT Tokopedia terus melakukan tinjauan atas efektivitas dar? organisasi mereka (seperti halnya perusahaan lain),” kata Sekretaris Perusahaan GOTO R A Koesoemohadiani.

Baca juga: Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Dia mengatakan, segala keputusan yang diambil oleh PT Tokopedia merupakan hal yang akan ditentukan secara penuh oleh manajemen PT Tokopedia.

“Sebagai pemegang saham bukan pengendali minoritas, GoTo meyakini bahwa manajemen PT Tokopedia akan dapat mengambil keputusan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehubungan dengan pengelolaan kegiatan usahanya dengan mempertimbangkan berbagai penilaian untuk memastikan hasil terbaik bagi PT Tokopedia dan seluruh pemangku kepentingan,” ujar dia

Baca juga: ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

GOTO juga membantah adanya rencana untuk melakukan penghentian hampir 80 persen layanan Tokopedia.

“Sepanjang pengetahuan perseroan, dalam kapasitas GOTO sebagai pemegang saham bukan pengendali minoritas PT Tokopedia, tidak ada rencana penghentian hampir 80 persen layanan Tokopedia,” tambahnya.

Sebelumnya, ByteDance Ltd induk dari Tiktok berencana memangkas sekitar 450 pekerja pada unit usaha e-commerce Indonesia, Tokopedia. Pada putaran pertama, PHK terjadi usai merger yang dilakukan antara Tokopedia dengan TikTok Shop pada Januari 2024.

Baca juga: Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

 


Mengutip Bloomberg, pengurangan tersebut dilakukan kepada 9 persen dari total karyawan Tokopedia, dan rencananya PHK akan dimulai pada bulan ini. Namun demikian, sumber internal perusahaan menyebut jumlah karyawan yang akan di PHK masih dalam pembahasan dan dapat berfluktuasi seiring perubahan kondisi.

PHK ini menandakan bahwa raksasa media sosial asal China itu sedang melakukan perombakan terhadap operasi e-commerce di Indonesia, dan berupaya melakukan efisiensi setelah penggabungan TikTok Shop dengan Tokopedia milik Group GoTo.

Indonesia merupakan salah satu pasar paling awal bagi ambisi e-commerce ByteDance, dan sejauh ini merupakan pasar terbesar namun persaingan sangat ketat terjadi dengan Shopee dari Sea Ltd, dan Lazada dari Alibaba Group Holding Ltd.

Adapun rencana ByteDance mengurangi jumlah karyawan itu dilakukan pada seluruh tim e-commerce, termasuk periklanan dan operasional, yang dinilai memiliki fungsi ganda.

Baca juga: ByteDance PHK 450 Karyawan TikTok di Indonesia Pasca-merger dengan Tokopedia

Halaman:


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com