Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menggugah Masyarakat untuk Menabung dengan Aplikasi Digital

Head of Banking and Financial Management GoPay Andreas Santopan mengatakan, layanan GoPay Tabungan by Jago merupakan langkah awal yang diinisiasi untuk membentuk kebiasaan menabung masyarakat kembali.

Rekening simpanan yang diluncurkan oleh GoPay Tabungan by Jago diharapkan menjadi awal perubahan kebiayaan masyarakat yang menggunakan aplikasi GoPay.

"Sebagai titik awal, karena perlu perubahan behaviour dan itu butuh waktu. Dimulai dari rekening simpanan, karena bisa menabung mulai Rp 1 untuk menabung, kata dia dalam acara konferensi pers GoPay Tabungan by Jago, Rabu (31/1/2024).

Namun demikan, pria yang karib disapa Pan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk memberikan jenis rekening lain nantinya. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan mitra lain yang memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan pengguna aplikasi GoPay.

Adapun, rekening simpanan tersebut tidak akan muncul sebagai opsi pembayaran ketika seseorang menggunakan GoPay. Dengan begitu, harapannya pengguna tidak dengan mudah mengeluarkan uang dari rekening tabungan itu.

Dalam kesempatan yang sama, Head of Consumer Value Management Bank Jago Irene Susanto menerangkan, masyarakat yang ingin mendapatkan pengalaman menabung lebih lengkap juga dapat menggunakan aplikasi Jago.

Dalam aplikasi ini, nasabah bisa memiliki 40 kantong berbeda sebagai rekening atau kantong penyimpanan.

Namun demikian, adanya kerja sama pembukaan rekening simpanan dengan GoPay ini merupakan salah satu langkah awal yang dihadirkan untuk membangun kebiasaan menabung.

Pada dasarnya, dana di rekening simpanan memang dapat diambil kapan saja, tetapi terdapat pemisahan dari kanal pembayaran.

"Jadi simpanan ini jangan sampai dipakai buat belanja, bayar-bayar, tapi kalau ada kebutuhan dan keadaan darurat masih dapat digunakan dengan cepat," imbuh dia.

Irene mengakui, aplikasi menabung yang sederhana tidak akan membuat masyarakat memiliki banyak pikiran ketika ingin memulai menabung.

"Jadi mulai aja dulu dengan cara yang gampang," kata dia.


Sedikit gambaran, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, secara umum Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan masih dalam tahap pertumbuhan.

DPK tabungan di atas Rp 5 miliar disebut masih terus bertumbuh. Tren pertumbuhan tersebut juga masih terjadi pada tabungan masyarakat dengan nomnal di atas Rp 100 juta.

"Cuma (tabungan) yang di bawah Rp 1 juta agak melambat. Itu belum tentu mantab (makan tabungan)," kata dia.

Menurut Purbaya, adanya pertumbuhan tabungan yang melambat belum pasti mengindikaikan masyarakat yang mulai makan tabungan. Hal tersebut juga dapat mengindikasikan masyarakat sedang memasuki tren belanja.

"Bisa jadi mengindikasikan demand (permintaan) yang sedang tumbuh," tutup dia.

https://money.kompas.com/read/2024/01/31/163000126/menggugah-masyarakat-untuk-menabung-dengan-aplikasi-digital

Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke