Sasar Nasabah Sendiri, Bank Jago Luncurkan "Direct Lending" Semester I-2024

Head of Consumer Value Management Bank Jago Irene Susanto mengungkapkan, layanan direct lending ini nantinya akan menyasar pengguna Bank Jago yang telah menggunakan aplikasi dan layanan Jago.

"Direct lending-nya soon, semester I pastinya, semester I," kata dia ketika ditemui di Jakarta, Rabu (31/1/2024).

Meskipun demikian, ia urung menjelaskan berapa besar plafon pinjaman yang ditawarkan berserta dengan skema pembayarannya.

Ia menambahkan, nasabah yang sudah menggunakan aplikasi Jago dan menaruh sejumlah uang sebagai tabungan ternyata memiliki permintaan untuk layanan direct lending ini.

"Kenapa mesti ke tempat lain padahal sudah eksisting Jago user. Jadi kami hadirkan direct lending," imbuh dia.

Irene mengungkapkan, sampai akhir 2023 jumlah nasabah yang menggunakan aplikasi Jago sudah lebih dari 8 juta pengguna.

Dari jumlah tersebut, ia mengaku terdapat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Pertumbuhan tersebut ditopang oleh dana murah atau current account saving account (CASA).

Untuk mendorong pertumbuhan DPK kembali, pihaknya bersama GoPay mengeluarkan produk GoPay Tabungan by Jago.

"GoPay Tabungan ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari strategi kita mengumpukan DPK yang lebih banyak lagi, dan nanti akhirnya digunakan untuk menyalurkan kredit yang affordable buat masyarakat Indonesia," tandas dia.

Angka tersebut tumbuh 33 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 8,2 triliun.

Selama ini, Bank Jago berkolaborasi dengan ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan dan lembaga keuangan lain. Adapun beberapa mitra penyaluran kredit Bank Jago antara lain adalah Kredit Pintar, Atome, Gopaylater, dan BFI Finance.