Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengaruh Geopolitik Indonesia dalam Harga Minyak Dunia

Kelanjutan ketegangan geopolitik global ini juga tidak terbatas hanya pada konflik Rusia-Ukraina atau konflik Israel-Palestina; dampaknya telah merambah ke negara-negara lain.

Konflik geopolitik yang memunculkan ketegangan tersebut telah menyebar ke negara-negara lain di sekitar kawasan, mengakibatkan peningkatan ketegangan geopolitik yang pada gilirannya mengganggu distribusi aliran barang.

Sebagai contoh konkret, arus barang yang biasanya mengalir dari Eropa dan Asia melalui Laut Merah atau Terusan Suez, sekarang terpaksa mencari jalur alternatif.

Hal ini disebabkan adanya ketegangan di Yaman dan wilayah lainnya yang memaksa aliran barang untuk mencari rute pengiriman lebih aman.

Peningkatan ketegangan di berbagai negara telah menyulitkan jalur distribusi utama, yang berdampak pada ketersediaan barang di wilayah ASEAN.

Mengancam keamanan dan kesejahteraan

Dari perspektif geopolitik Indonesia, stabilitas dan kelancaran distribusi aliran barang di wilayah ASEAN menjadi sangat penting.

Gangguan dalam aliran barang dapat mengancam keamanan dan kesejahteraan ekonomi negara, serta memengaruhi stabilitas politik di tingkat regional.

Dampak langsung dari ketegangan geopolitik yang semakin meningkat adalah terhambatnya aliran barang yang sebelumnya lancar. Hal ini mengakibatkan peningkatan kesulitan dalam memperoleh barang yang diperlukan dan mungkin juga menyebabkan kenaikan harga barang.

Seiring dengan itu, harga minyak mengalami kenaikan yang moderat karena pasar saat ini mempertimbangkan risiko geopolitik di Timur Tengah, sejalan dengan komentar hawkish dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed.

Peningkatan ini memiliki dampak signifikan bagi Indonesia, yang merupakan salah satu negara konsumen minyak terbesar di kawasan ASEAN.

Menurut data dari Bloomberg pada Selasa (6/2/2024), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Maret 2024 mengalami penguatan sebesar 0,23 persen atau 0,17 poin menjadi 72,95 dollar AS per barel pada pukul 15.37 WIB.

Sementara itu, harga minyak Brent kontrak April 2024 juga mengalami penguatan sebesar 0,28 persen atau 0,22 poin menjadi 78,21 dollar AS per barel.

Dari perspektif geopolitik Indonesia, kenaikan harga minyak merupakan isu yang patut diperhatikan. Sebagai negara dengan ketergantungan tinggi pada impor minyak, kenaikan harga dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan anggaran negara.

Oleh karena itu, Indonesia perlu memperhatikan perkembangan geopolitik di Timur Tengah dan berupaya mengelola dampaknya secara efektif.

Arab Saudi mempertahankan harga minyak mentah utama tetap stabil pada Maret 2024 karena OPEC dan sekutunya terus melakukan pengurangan produksi untuk menghindari kelebihan pasokan.

Namun, kebutuhan Arab Saudi untuk harga minyak rata-rata lebih dari 90 dollar AS per barel pada 2024 menimbulkan pertanyaan tentang kestabilan harga minyak di pasar global dan dampaknya terhadap konsumen seperti Indonesia.

Kepentingan strategis menjaga stabilitas

Selain itu, keputusan OPEC+ untuk memperpanjang pembatasan produksi hingga kuartal kedua pada awal Maret 2024, juga akan berdampak signifikan bagi Indonesia dan kawasan ASEAN secara keseluruhan.

Perpanjangan ini tidak hanya memengaruhi ketersediaan dan harga minyak di pasar global, tetapi juga dapat memengaruhi stabilitas ekonomi dan keamanan energi di kawasan.

Indonesia memiliki kepentingan strategis dalam menjaga stabilitas harga minyak dan ketersediaan energi.

Sebagai negara dengan ekonomi yang sangat tergantung pada impor minyak, fluktuasi harga minyak dapat berdampak langsung pada kesejahteraan ekonomi dan stabilitas politik di dalam negeri.

Oleh karena itu, keputusan OPEC+ menjadi penting karena dapat memengaruhi daya beli dan ketahanan energi Indonesia.

Perpanjangan pembatasan produksi oleh OPEC+ juga menciptakan kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama regional dalam menghadapi tantangan energi bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Kolaborasi dalam hal keamanan energi dan diversifikasi sumber daya energi, dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kedaulatan energi dan mengurangi ketergantungan pada impor minyak.

Dengan demikian, Indonesia harus mengadopsi pendekatan yang proaktif dan terkoordinasi dalam menghadapi perubahan di pasar minyak global yang dipengaruhi oleh keputusan OPEC+.

Ini termasuk upaya untuk memantau dan menganalisis dampaknya, serta mengembangkan strategi tepat untuk memastikan kelangsungan ekonomi dan stabilitas harga domestik.

Tentu, sambil memperkuat kerja sama regional untuk mengatasi tantangan energi bersama di kawasan ASEAN.

Indonesia memiliki kepentingan strategis dalam menjaga stabilitas harga minyak dan ketersediaan energi.

Sebagai negara dengan ekonomi yang sangat tergantung pada impor minyak, fluktuasi harga minyak dapat berdampak langsung pada kesejahteraan ekonomi dan stabilitas politik di dalam negeri.

Oleh karena itu, keputusan OPEC+ menjadi penting karena dapat memengaruhi daya beli dan ketahanan energi Indonesia.

Perpanjangan ini tidak hanya memengaruhi ketersediaan dan harga minyak di pasar global, tetapi juga dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi dan keamanan energi di kawasan.

Selain itu, perpanjangan pembatasan produksi oleh OPEC+ juga menciptakan kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama regional dalam menghadapi tantangan energi bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya.

Dari perspektif ekonomi, stabilitas harga minyak dan ketersediaan energi merupakan faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Fluktuasi harga minyak dapat memengaruhi biaya produksi dan harga barang konsumen, yang pada gilirannya dapat memengaruhi daya saing produk Indonesia di pasar global.

Oleh karena itu, pengelolaan risiko terkait perubahan harga minyak menjadi prioritas bagi pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mempromosikan pertumbuhan berkelanjutan.

Bersamaan pula Indonesia juga perlu memperkuat diplomasi energi dalam hubungannya dengan negara-negara produsen minyak utama dan pemangku kepentingan lainnya di kawasan.

Kerja sama bilateral dan multilateral dalam hal energi dapat membantu Indonesia mendapatkan akses lebih baik ke sumber daya energi yang stabil dan terjangkau, serta meningkatkan posisinya sebagai pemain kunci dalam tata kelola energi regional.

Dengan demikian, Indonesia dapat lebih efektif dalam mengatasi tantangan energi dan memperkuat kedaulatan energi nasional dalam jangka panjang.

https://money.kompas.com/read/2024/02/10/080000026/pengaruh-geopolitik-indonesia-dalam-harga-minyak-dunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke