Keselamatan Kerja di Seluruh Proses Bisnis Jadi Prioritas Anak Usaha PLN

JAKARTA, KOMPAS.com - Keselamatan kerja dalam seluruh proses bisnis perusahaan menjadi prioritas kerja bagi Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI). Hal ini ditegaskan, untuk memeringati bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2024.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menegaskan bahwa "Safety Culture" harus menjadi bagian dari kehidupan kerja.

Oleh sebab itu, implementasi K3 jadi prinsip utama agar seluruh pasokan energi primer terdistribusi dengan baik ke seluruh pembangkit.

Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN EPI Dedeng Hidayat menambahkan, perbaikan berkelanjutan terhadap implementasi K3 terus dilakukan sehingga tercapai "Zero Accident" di lingkungan PLN EPI Grup.

"Komitmen mengutamakan Keselamatan Kerja dan meningkatkan Awareness terhadap budaya K3 Zero Accident pada setiap proses bisnis yang dilakukan ini tak pernah terlewat kami sampaikan, karena tidak ada yang lebih berharga dari nyawa manusia," kata Dedeng melalui keterangan pers, Senin (12/2/2024).

PLN EPI sendiri memeringati bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2024 dengan apel siaga di lokasi kerja PLN Energi Gas Tanjung Batu, Kalimantan Timur.

Apel siaga kali ini bertajuk "Budayakan K3, Sehat dan Selamat Dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha."

Bertugas sebagai pimpinan apel siaga yakni Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN EPI Dedeng Hidayat.

Target zero accident

Sebelumnya, PLN menargetkan tidak ada lagi kecelakaan kerja (Zero Accident) sepanjang 2023.

EVP Keselamatan, Kesehatan Kerja, Keamanan dan Lingkungan PLN, Antonius RT Artono sebelumnya mengatakan PLN telah membentuk Peta Jalan (Road Map) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan target Zero Accident di 2023.

Salah satu langkah dalam road map tersebut adalah membentuk organisasi K3 di unit-unit induk PLN sejak 2013 lalu. Adapun penyempurnaannya dilakukan pada tahun 2017 dengan pembentukan Manajer Pejabat K3, Pemangku Kepentingan K3 atau Pelaksana K3.

Sementara budaya K3 adalah subkultur dari budaya korporat yang spesifik mencakup urusan keselamatankerja.

Indikator keberhasilan budaya K3 itu terdiri atas lagging indicator dari empat aspek, yakni Loss of Life, Loss of Production, Loss of Productivity, dan Loss of Asset.