Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengusaha Bicara soal Pilpres Satu atau Dua Putaran, Mana Lebih Baik?

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia usaha buka suara terkait harapannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang tengah berlangsung. Pengusaha juga memberikan pandangan jika pilpres ini berjalan satu ataupun dua putaran.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan pengusaha tidak mempermasalahkan satu atau pun dua putaran pelaksanaan pilpres 2024.

Sebab menurutnya, hal yang paling penting adalah kelancaran penyelenggaraan, kredibilitas, kepercayaan proses pemilihan dan penerimaan hasil pemilu di masyarakat.

"Kalau elemen ini bisa diciptakan, persepsi uncertainty (ketidakpastian) tinggi yang ada di pasar saat ini akan lebih cepat dipulihkan dan pemulihan kinerja ekonomi sektor riil juga bisa dimaksimalkan dengan lebih cepat," kata Shinta pada Kontan.co.id, Rabu (14/2/2024). 

Shinta mengatakan, baik satu maupun dua putaran keduanya memiliki dampak yang hampir sama.

Jika satu putaran pemulihan persepsi pasar bisa lebih cepat dan pertumbuhan ekonomi di sektor riil bisa dipacu lebih panjang. Namun di saat yang sama, potensi pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi yang bisa digenjot dari pengeluaran pemilu bisa hilang.

Sebaliknya, jika dua putaran terdapat risiko bahwa persepsi ketidakpastian pelaku pasar akan lebih lama bahkan sampai kuartal ketiga. Sehingga ada dampak perlambatan ekonomi di sektor riil, khususnya pada ekspansi investasi dan kinerja usaha.

Namun, dengan pilpres dua putaran ada potensi pengeluaran anggaran pemilu bisa menjadi lebih banyak dan faktor ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor riil dari sisi konsumsi.

"Jadi sebetulnya tidak terlalu signifikan perbedaannya kalau dilihat dari segi pertumbuhan yang bisa diciptakan. Hanya masalah mau menciptakan pertumbuhan dari sisi mana," jelas Shinta.

Shinta mengatakan bahwa yang paling penting dari pemilu adalah proses dan hasil pemilu yang adil.

Hal ini menurutnya yang turut andil dalam meningkatkan kepercayaan dunia usaha termasuk investor yang ingin berinvestasi di Indonesia.

"Kalau asal pemilu tapi prosesnya banyak kejanggalan atau kecurangan atau hasil pemilu tidak diterima atau didukung oleh semua pihak, iklim usaha dan kinerja sektor riil pun akan sulit dipulihkan pun dimaksimalkan untuk pertumbuhan," jelas Shinta.

"Jadi yang penting fokus pada proses yang baik sesuai ketentuan hukum yang berlaku saja dan kita lihat bagaimana suara masyarakat nanti menentukan apakah bisa satu putaran atau dua putaran. Jalankan sesuai ketentuan yang berlaku," imbuhnya. (Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pengusaha Bicara Soal Pilpres Satu Atau Dua Putaran, Mana yang Lebih Baik?

https://money.kompas.com/read/2024/02/14/164736826/pengusaha-bicara-soal-pilpres-satu-atau-dua-putaran-mana-lebih-baik

Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke