Dalam laporan kinerja 2023, Airbus melaporkan hasil yang baik untuk bisnis pesawat komersialnya. Perusahaan mengisyaratkan bahwa masih banyak lagi yang akan datang tahun ini dengan menetapkan target pengiriman 800 pesawat komersial, 65 lebih banyak dibandingkan tahun 2023.
“Kami mengalami kemajuan dalam peningkatan produksi dengan latar belakang lingkungan operasi yang masih kompleks dan dipengaruhi oleh tantangan rantai pasokan dan konflik geopolitik, jadi menurut saya, ini merupakan pencapaian yang cukup baik,” kata CEO Airbus Guillaume Faury mengutip CNBC, Jumat (16/2/2024).
Faury mengindikasikan bahwa Airbus tidak akan melihat adanya hambatan jangka pendek dari maskapai penerbangan. Airbus juga mendapatkan banyak pesanan untuk jet berbadan sempit A320.
“Apa yang terjadi di industri yang lebih luas. Jika mengacu pada situasi pesaing, jelas berdampak,” kata Faury.
Namun dia mengatakan perusahaan fokus pada pesanan dengan pelanggan yang sudah ada. Perusahaan juga tidak bergantung pada apa hal - hal yang terjadi di luar saat ini.
Faury menegaskan, pembukaan pesanan pesawat baru akan tersedia pada dekade selanjutnya. Sehingga ini akan lebih berdampak pada posisi kompetitif kedua perusahaan dalam jangka panjang dibandingkan jangka pendek.
Airbus melaporkan, laba sebelum bunga dan pajak yang disesuaikan naik 4 persen menjadi 5,8 miliar euro atau 6,2 miliar dollar AS. Pendapatan perusahaan juga naik 11 persen.
Perusahaan juga mengumumkan rencana untuk membayar dividen khusus kepada pemegang saham selain dividen reguler, yang mencerminkan prospek pertumbuhan dan neraca yang kuat termasuk cash yang meningkat 14 persen menjadi 10,7 miliar euro.
Nasib Airbus bertolak belakang dengan rivalnya, Boeing. Saat ini Boeing sedang berjuang melawan masalah pengendalian kualitas manufaktur setelah insiden pesawat jet 737 Max 9 bulan lalu.
https://money.kompas.com/read/2024/02/16/145048326/airbus-targetkan-pengiriman-800-pesawat-pada-2024