Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG dan Rupiah Kompak Melemah di Awal Pekan

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (4/3/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.26 WIB, IHSG berada pada level 7.310,5. IHSG melemah 1,4 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.311,9.

Sebanyak 230 saham melaju di zona hijau dan 208 saham di zona merah. Sedangkan 237 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,1 triliun dengan volume 2,9 miliar saham.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, yang terjadi pada IHSG adalah hal yang biasa terjadi setiap tahunnya, di mana memang ada fase puncak di bulan Maret sampai April.

Kemudian, setelah fase puncak ini, akan bersambung dengan fenomena yang dikenal sebagai Sell In May.

"Jadi, ada kemungkinan pelaku pasar hanya sedang mengantisipasi hal ini saja. Apakah kita bisa mengambil peluang? Tentu bisa, bahkan pada saat IHSG bergerak seperti ini," kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas merah dengan penurunan Shanghai Komposit 0,2 persen (6 poin) ke posisi 3.021,01, Strait Times melemah 0,28 persen atau sebesar 8,83 poin ke posisi 3.126,92, dan Hang Seng Hong Kong terkoreksi sebesar 0,09 persen (14,8 poin) pada posisi 16.574,58. Sementara itu, Nikkei naik 0,8 persen (320 poin) pada level 40.230,3.

Rupiah melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.20 WIB rupiah berada pada level Rp 15.714 per dollar AS.

Rupiah melemah 10 poin atau 0,06 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.704 per dollar AS.

"Rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS hari ini. Tapi di sisi lain, persoalan kenaikan inflasi dalam negeri dan isu twin deficit yang memberikan sentimen negatif, bisa menahan penguatan rupiah," kata Ariston kepada Kompas.com.

Hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 15.650 per dollar AS, dengan potensi pelemahan ke arah Rp 15.730 per dollar AS.


https://money.kompas.com/read/2024/03/04/095500326/ihsg-dan-rupiah-kompak-melemah-di-awal-pekan

Terkini Lainnya

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke