Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Bantah Harga Beras Meroket Gara-gara Permainan Kartel

KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan menegaskan bahwa harga beras meningkat akibat jumlah ketersediaan dan permintaan yang tidak berimbang, dan menilai bahwa terlalu prematur untuk menduga adanya campur tangan kartel beras.

“Dari kacamata saya sih ini masih terlalu jauh kalau kita langsung men-judge ada kartel,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isy Karim di Jakarta dikutip dari Antara, Selasa (5/3/2024).

Selain diakibatkan oleh ketidakseimbangan ketersediaan dan permintaan (supply and demand), Karim mengatakan bahwa terdapat peningkatan harga input atau harga yang dikeluarkan untuk mendapat faktor produksi.

Contohnya, kata dia, harga pupuk yang sempat mengalami kekurangan dan keperluan biaya untuk membayar tenaga kerja.

Karim mengatakan bahwa pemerintah telah mengeluarkan kebijakan jangka pendek untuk mengatasi tingginya harga pupuk, yakni menambahkan anggaran pupuk sebesar Rp 14 triliun.

“Saya kira ini juga bagian dari upaya pemerintah untuk mengendalikan harga tadi,” kata dia.

Lebih lanjut, Karim juga memaparkan bahwa harga beras di dalam negeri juga dipengaruhi oleh harga internasional. Tak dapat dipungkiri, ujar Karim melanjutkan, bahwa harga beras di tingkat internasional juga mengalami peningkatan akibat El Nino.

Negara-negara yang merupakan pengekspor beras, seperti Vietnam dan India, tutur Karim, membatasi ekspor mereka untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri masing-masing.

Bahkan, ujar Karim melanjutkan, terdapat negara yang menutup ekspornya seperti India.

“Jadi, saya kira, mungkin, terlalu jauh (dugaan) ada kartel. Lebih karena memang situasi dan kondisi beras ini sedang mengalami kenaikan,” kata Karim.

Dikutip dari keterangan resmi Komisi VI DPR RI, anggota Komisi VI DPR RI Luluk Nur Hamidah menduga kenaikan harga beras yang tidak terkendali ini merupakan ulah dari permainan pedagang atau kartel.

Ia berharap pemerintah mampu membongkar dan menindak hukum para pelaku kartel beras.

“Saya kira hadirlah pemerintah di tengah masyarakat (untuk) melakukan operasi pasar dan kalau memang ditengarai ada kartel beras yang ini udah berpraktek sekian tahun bahkan satu dekade ya dibongkar lah,” ujar Luluk.

https://money.kompas.com/read/2024/03/05/000600726/pemerintah-bantah-harga-beras-meroket-gara-gara-permainan-kartel

Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke