Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Govtech Indonesia: Menuju Transformasi Digital Nasional (Bagian II-Habis)

Ini mencakup pengembangan infrastruktur digital publik seperti Digital ID, data exchange platform, dan sistem pembayaran digital, yang merupakan fondasi penting untuk integrasi dan interoperabilitas layanan digital di Indonesia.

Dengan terbitnya Perpres 82/2023 tentang Percepatan Transformasi Digital dan Keterpaduan Layanan Digital Nasional, pemerintah menekankan pada tiga fokus utama, yaitu memperkuat tata kelola, membangun kemampuan implementasi pemerintah melalui Govtech, dan fokus pada layanan digital prioritas.

INA Digital diharapkan menjadi kunci dalam mewujudkan ketiga fokus utama tersebut, memastikan peningkatan kualitas, keamanan dan keterpaduan layanan digital nasional.

Dengan peran pembentukan INA Digital dalam mengakselerasi transformasi digital, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Sentralisasi talenta digital

Pendekatan sentralisasi yang diusung oleh INA Digital membuka peluang besar bagi Indonesia dalam mempercepat transformasi digital nasional yang lebih efektif dan berdampak guna mendorong peningkatan kualitas hidup dan pertumbuhan ekonomi.

Sejumlah manfaatnya sebagai berikut:

Pertama, menciptakan ekosistem kerja yang menarik untuk talenta digital. Salah satu kunci keberhasilan transformasi digital adalah kemampuan untuk menarik dan mempertahankan serta mengelola talenta digital terbaik.

Dengan menyediakan kompensasi kompetitif serta lingkungan kerja yang mendukung pengembangan kompetensi dan keahlian, sektor pemerintah akan menjadi ekosistem kerja yang menarik bagi talenta karena hasil pekerjaannya memiliki dampak langsung kepada masyarakat.

Pendekatan sentralisasi yang diterapkan INA Digital juga memungkinkan pemerintah untuk bersaing dengan perusahaan swasta di sektor teknologi dalam hal merekrut dan mengelola talenta digital berbakat.

Ini akan membuka jalan bagi inovasi dan kreativitas dalam memecahkan masalah dan mengembangkan solusi teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan publik.

Kedua, pengembangan standar kompetensi. Pendekatan sentralisasi juga memungkinkan pengembangan standar kompetensi dan keahlian yang seragam di seluruh instansi pemerintah.

Dengan adanya standar yang jelas dan terukur, pemerintah dapat memastikan bahwa semua talenta digital memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan yang ada.

Ini sangat penting mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat dan perlu adanya adaptasi dari sisi SDM untuk tetap relevan dan efektif dalam menjalankan program prioritas pemerintah.

Ketiga, memperluas pengetahuan domain pemerintah melalui rotasi. Aspek penting lainnya adalah memfasilitasi pengembangan pengetahuan mendalam tentang proses bisnis pemerintahan melalui mekanisme rotasi.

Rotasi SDM antarinstansi dan lembaga tidak hanya akan memperkaya pengalaman dan pengetahuan individu tersebut, tetapi juga membantu meningkatkan pemahaman lintas sektoral dalam instansi pemerintahan.

Ini akan membawa perspektif baru dalam penanganan masalah dan pengembangan solusi baru yang lebih efektif dan efisien, serta meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan program prioritas pemerintah melalui upaya transformasi digital.

Kesimpulannya, pendekatan sentralisasi yang akan diusung INA Digital diharapkan dapat menawarkan menciptakan ekosistem kerja yang menarik, mengembangkan standar kompetensi dan keahlian, serta memfasilitasi pengembangan pengetahuan aspek dan proses bisnis pemerintahan.

INA Digital berpotensi untuk mengubah cara pemerintah Indonesia memanfaatkan teknologi dalam memenuhi kebutuhan dan ekspektasi masyarakat, demi menuju masa depan digital yang lebih lebih inklusif, berkelanjutan dan berdampak bagi masyarakat Indonesia.

Potensi kendala dan solusinya

Inisiatif pembentukan INA Digital akan menjanjikan banyak manfaat, namun juga membawa tantangan yang harus dihadapi dengan bijaksana, di antaranya adalah:

Pertama, pertumbuhan jumlah karyawan dan biaya talenta digital. Salah satu tantangan terbesar adalah pertumbuhan jumlah karyawan yang tidak berkelanjutan serta kemungkinan terjadi peningkatan biaya untuk talenta digital dari tahun ke tahun.

Seiring dengan pesatnya akselerasi transformasi digital di berbagai sektor, permintaan akan talenta digital juga meningkat, seringkali melebihi pasokan yang ada.

Hal ini dapat mendorong inflasi gaji dan meningkatkan biaya operasional, terutama jika pemerintah berusaha menarik talenta terbaik dari sektor swasta dengan tawaran kompensasi lebih tinggi.

Hal ini dapat mengurangi kemampuan pemerintah dalam mengalokasikan sumber daya untuk inisiatif lain.

Kedua, resistensi dari instansi pemerintah. Tantangan lain datang dari dalam pemerintahan itu sendiri. Beberapa instansi mungkin merasa keberatan dengan kehilangan kontrol atas SDM mereka akibat sentralisasi di bawah INA Digital.

Perasaan kepemilikan atas talenta dan proyek dapat menyulitkan upaya untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi antarinstansi dan lembaga pemerintah.

Rencana manajemen perubahan yang matang dan efektif menjadi kunci untuk mengatasi resistensi ini, memastikan bahwa semua pemangku kepentingan memahami manfaat dari pendekatan sentralisasi dan melihat INA Digital sebagai mitra dalam mencapai tujuan bersama.

Ketiga, pemberdaya, bukan pengendali. Untuk mengatasi potensi konflik dan memastikan keberhasilan transformasi digital, penting bagi INA Digital untuk berperan sebagai pemberdaya, bukan pengendali.

Sebagai pemberdaya, INA Digital harus memberikan dukungan, sumber daya, dan pelatihan yang diperlukan agar instansi pemerintah dapat mengimplementasikan solusi digital dengan lebih efektif dan efisien.

Pendekatan ini memerlukan pola pikir terbuka, berorientasi layanan, dan komitmen untuk bekerja sama sebagai satu tim menuju tujuan yang sama.

Dengan mengatasi tantangan ini melalui strategi yang inklusif, transparan, dan kolaboratif, INA Digital dapat membawa Indonesia lebih dekat demi mencapai visi transformasi digital nasional yang berkelanjutan.

Kunci dari keberhasilan ini terletak pada kemampuan untuk membangun kepercayaan, mendorong kerja sama, dan memastikan bahwa setiap instansi pemerintah merasa memiliki peran serta manfaat dalam proses transformasi digital nasional.

Dengan demikian, INA Digital tidak hanya akan membantu Indonesia dalam mempercepat transformasi digital, tetapi juga dalam membangun pemerintahan lebih inovatif, responsif, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Ayo, kita bisa!

https://money.kompas.com/read/2024/03/05/145559926/govtech-indonesia-menuju-transformasi-digital-nasional-bagian-ii-habis

Terkini Lainnya

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke