Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Awal Sesi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (6/3/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.16 WIB, IHSG berada pada level 7.260. IHSG menguat 13,17 poin atau 0,18 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.247,46.

Sebanyak 199 saham melaju di zona hijau dan 187 saham di zona merah. Sedangkan 222 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 864,9 miliar dengan volume 2,2 miliar saham.

Founder WH Project William Hartanto mengatakan, IHSG melanjutkan pelemahan hingga menembus support 7.275, support berikutnya ada pada 7.220 dan 7.099 untuk pembentukan pola double top.

“IHSG akan bearish jika 7.099 ditembus. Secara teknikal, IHSG melemah menembus support 7.275, terbentuk pola double top dengan neckline pada 7.099. Diperkirakan akan ada pengujian hingga mencapai area neckline,” kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia mixed dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 0,72 persen (115,95 poin) pada level 16.278,59, dan Strait Times menguat 0,96 persen (29,8 poin) pada level 3.136,97.

Sementara itu, Nikkei turun 0,26 persen (102,9 poin) pada level 39.994,69 dan Shanghai Komposit melemah 0,27 persen (8,1 poin) ke posisi 3.039,64.

Rupiah menguat

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.11 WIB rupiah berada pada level Rp 15.750 per dollar AS.

Rupiah menguat 21 poin atau 0,13 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.771 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun mengawali sesi dengan penguatan, namun rupiah hari ini diperkirakan akan melemah.

Pelaku pasar tampaknya masih menunggu testimoni Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di hadapan DPR dan Senat AS yang akan diselenggarakan malam ini dan besok untuk mendapatkan petunjuk mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan AS.

“Dollar AS terlihat bergerak menguat pagi ini setelah semalam sempat melemah karena data Pesanan Pabrik AS dan data PMI sektor jasa AS dirilis di bawah perkiraan pasar. Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp 15.800, dengan potensi support di sekitar Rp 15.730 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2024/03/06/101157226/ihsg-dan-rupiah-kompak-menguat-di-awal-sesi

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke