Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbaikan Eskalator Stasiun Manggarai Molor, Ini Penyebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Eskalator di Stasiun Manggarai, Jakarta tepatnya yang menuju peron 11 dan 12 masih belum beroperasi kembali.

Eskalator tersebut ditutup dan diperbaiki Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak 21 Februari lalu karena sempat terjadi anomali, di mana eskalator mendadak berbalik arah ketika digunakan penumpang KRL.

Artinya, pada hari ini eskalator tersebut sudah dua pekan tidak beroperasi. Padahal Kemenhub menjanjikan perbaikan akan selesai dalam seminggu.

Menanggapi hal itu, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Jakarta Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Ferdian Suryo mengatakan, eskalator sudah selesai diperbaiki sejak Sabtu (2/3/2024) lalu.

"Mohon maaf perbaikan berdasarkan opname bersama sebenarnya sudah selesai per Sabtu kemarin," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/3/2024).

Namun, lantaran pihaknya meminta uji riksa ke Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) untuk memastikan perbaikan yang dilakukan sudah sesuai, maka sampai saat ini eskalator tersebut belum dioperasikan kembali.

"Hasil Uji Riksa menyarankan kami untuk melakukan penyempurnaan di beberapa hal sehingga menambah waktu perbaikan," ucapnya.

Setelah hasil uji riksa menyarankan untuk dilakukan perbaikan tambahan, pihaknya pun kembali memperbaiki sesuai yang disarankan.

Perbaikan tambahan itu dilakukan selama sekitar dua sampai tiga hari. Setelah perbaikan tambahan dilakukan, pihaknya akan kembali melakukan uji riksa untuk memastikan perbaikan sudah sempurna.

Dengan adanya proses perbaikan tersebut, dia memperkirakan eskalator yang menuju peron 11-12 atau lintas Bogor - Jakarta Kota itu sudah dapat dioperasikan pada akhir pekan ini.

"Diupayakan di akhir minggu ini sudah bisa beroperasi," tuturnya.

Sebelumnya, Ferdian mengatakan, DJKA membutuhkan waktu sepekan untuk mengganti komponen eskalator stasiun Manggarai yang perlu diganti yaitu switch brake.

"Insyaallah satu minggu ke depan eskalator sudah bisa digunakan kembali," ujar Ferdian kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2024).

Dia menjelaskan, komponen switch brake perlu diganti karena terjadi anomali yang menyebabkan eskalator bergerak ke arah yang sebaliknya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan bahwa sistem eskalator menonaktifkan diri secara otomatis karena kelebihan beban (overload). Padahal pada pukul 17.00 WIB eskalator masih berfungsi dengan baik.

Lalu karena eskalator ini tidak segera dimatikan secara manual dan masih tetap digunakan penumpang untuk naik ke peron dengan berjalan kaki, maka muncul anomali berupa eskalator mendadak nyala tapi bergerak ke arah sebaliknya.

"Nah anomalinya ada di berbalik arah ini," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2024/03/06/105706526/perbaikan-eskalator-stasiun-manggarai-molor-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke