Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turunkan Angka Stunting di NTT, Dexa Gelar Edukasi untuk Ratusan Bidan

KUPANG, KOMPAS.com - Tingginya angka prevalensi stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tinggi. Untuk itu, Dexa Group menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi NTT menggelar Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Menurut Pejabat Gubernur NTT Ayodhia G.L Kalake, hingga Agustus 2023 angka prevalensi stunting di NTT masih sebesar 15,2 persen dari hasil timbang 419.738 balita.

"Jumlah ini masih cukup tinggi memang karena ini setara dengan 63.804 balita stunting," ujarnya melalui keterangan pers, Jumat (8/3/2024).

Walaupun begitu, lanjutnya, jumlah ini mulai menurun. Tercatat pada 2021 prevalensi stunting di NTT masih 20,9 persen. Kemudian pada tahun 2022 turun lagi jadi 17,7 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN RI, Marianus Mau Kuru menyampaikan bahwa stunting menjadi masalah bersama.

Oleh karena itu, untuk menyelesaikan masalah stunting ini, semua pihak harus melaksanakan secara kolaboratif, konvergen, bersama-sama.

Hal senada disampaikan Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pusat Ade Jubaedah. Untuk itu, IBI terus menjalin koordinasi dan bekerja sama dengan semua pihak seperti BKKBN untuk menurunkan angka stunting dan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

Sementara bagi Dexa Group, upaya menurunkan stunting menjadi inisiatif strategis dalam kontribusi Dexa Group sebagai perusahaan farmasi Nasional yang fokus di bidang kesehatan.

Untuk itu, Dexa Group fokus menyediakan produk farmasi yang bermutu, berkhasiat, dan aman, turut berkontribusi dalam Program Percepatan Penurunan Stunting ini.

"Dengan landasan perusahaan, Expertise for the Promotion of Health, bersama salah satu platform digital yang memantau kesehatan ibu hamil hingga masa menyusui yakni aplikasi Teman Bumil, dalam program ini berkolaborasi bersama untuk berkontribusi membantu pencapaian target penurunan stunting," ujar Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy.

Anggaran Stunting

Pada medio 2023 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat "menyentil" daerah dengan anggaran stunting hingga Rp 10 miliar, namun untuk rapat dan perjalanan dinas habis Rp 6 miliar.

“Kapan stuntingnya akan selesai kalau caranya seperti ini? Ini yang harus diubah semuanya. Kalau 10 miliar itu anggarannya, mestinya yang untuk lain-lainnya itu 2 miliar, yang 8 miliar itu ya untuk langsung telur, ikan, daging, sayur, berikan ke yang stunting,” ujar Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Presiden sendiri menargetkan angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2024 agar turun menjadi 14 persen.

Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting masih di angka 21,6 persen. Oleh karena itu, peran generasi muda sangat dibutuhkan karena stunting adalah akumulasi dari apa yang generasi muda saat ini lakukan dan konsumsi.

https://money.kompas.com/read/2024/03/08/203919626/turunkan-angka-stunting-di-ntt-dexa-gelar-edukasi-untuk-ratusan-bidan

Terkini Lainnya

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke