Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menyusun Anggaran Mudik Lebaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan tak dapat dilepaskan dengan tradisi orang Indonesia untuk mudik alias pulang kampung.

Bagi orang-prang yang bekerja di luar kota dan jauh dari keluarga di kampung halaman, mudik bisa jadi salah satu kesempatan untuk melepas rindu.

Mudik yang jadi tradisi tahunan tentu perlu persiapan yang matang, tak terkecuali dalam urusan keuangannya. Anggaran keuangan mudik perlu dipersiapakan agar tak mengganggu arus kas di kemudian hari.

Perencana Keuangan sekaligus Head Advisory and Investment Operation PINA Rista Zwestika mengatakan, sebenarnya tak ada aturan baku dalam menyusun anggaran yang dialokasikan untuk mudik.

"Hal ini tergantung pada beberapa faktor seperti tujuan mudik, skala kegiatan, dan kemampuan keuangan," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2024).

Sebelum mengatur anggaran untuk mudik atau pulang kampung, masyarakat diminta untuk menentukan tujuan dari mudik tersebut. Mudik dapat bertujuan untuk silaturahmi dengan keluarga, berlibur, atau mengurus keperluan pribadi.

Anggaran yang diperlukan ketika mudik sederhana yang hanya bertujuan untuk silaturahmi adalah 10-15 persen dari pendapatan.

Sedangkan mudik untuk tujuan berlibur mungkin membutuhkan alokasi yang lebih besar atau berkisar 20-25 persen dari pendapatan.

Sementara itu, mudik dengan tujuan untuk mengurus keperluan pribadi perlu alokasi biaya hingga 30-35 persen dari pendapatan.

Lebih lanjut, Rista meminta masyarakat untuk mempertimbangkan beberapa biaya-biaya di bawah ini sebelum menyusun anggaran mudik Ramadhan 2024.

1. Menghitung Biaya Transportasi

Biaya transportasi adalah salah satu pengeluaran terbesar saat mudik. Mudik dengan transportasi seperti pesawat atau kereta api butuh perencanaan dan pemesanan tiket jauh hari agar mendapatkan harga yang murah.

Sedangakan pilihan transportasi seperti bus bisa jadi lebih murah dari pesawat dan kereta api, tetapi memiliki waktu tempuh yang relatif lebih lama.

Sedangkan, mudik dengan kendaraan pribadi yang biasanya menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia juga harus menghitung dengan rinci biaya-biaya seperti bensin, tol, atau parkir.


2. Menghitung Biaya Akomodasi

Akomodasi bisa jadi pengeluaran kedua yang besar ketika mudik. Akomodasi ini juga meliputi biaya tempat tinggal selama mudik.

Masyarakat bisa menginap di hotel ketika mudik ke kampung halaman. Namun, pilihan ini tentu memiliki konsekuensi untuk pemudik merogoh kocek lebih dalam.

Sebagai gantinya, pemudik bisa memanfaatkan penginapan yang biasanya memiliki harga lebih terjangkau.

Atau, pemudik juga dapat menginap di rumah keluarga yang ada di kampung halaman untuk menghemat biaya akomodasi.

3. Menghitung Biaya Makan

Biaya makan ketika mudik juga perlu diperhatikan. Sebagian masyarakat mungkin ingin makan bersama di restoran ketika menempuh perjalanan mudik.

Sebagian masyarakat lainnya lebih sering memasak sendiri bekal mudik untuk kemudian disantap dalam perjalanan.

Membawa bekal memang menjadi pilihan yang lebih hemat ketika mudik.

4. Menghitung Biaya Lain-lain

Selain biaya-biaya di atas, kerap kali pemudik juga menyiapkan beberapa hal lain seperti oleh-oleh, hiburan, dan cenderamata untuk keluarga di kampung halaman.

Tentu saja pengeluaran-pengeluaran tersebut juga perlu diperhatikan dan dihitung dengan saksama.

Demikian adalah beberapa biaya-biaya yang perlu dipertimbangkan ketika menyusun anggaran mudik untuk Ramadhan 2024.

https://money.kompas.com/read/2024/03/15/080000826/cara-menyusun-anggaran-mudik-lebaran

Terkini Lainnya

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

KKP Tangkap 2 Kapal Ikan Pelaku Penyelundupan Manusia di Perairan Teluk Kupang

Whats New
Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Pengeluaran Masyarakat untuk Bayar Utang Kembali Meningkat

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

IHSG Berakhir di Zona Hijau , Rupiah Melemah

Whats New
Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Rugi Sepatu Bata Bengkak 79,6 Persen Sepanjang 2023

Whats New
Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke