Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sukuk Tabungan ST012 Segera Terbit, Cek Potensi Imbal Hasilnya

Head of Retail, Product Research & Distribution Divion Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi memprediksi, ST012 akan mendapat animo yang cukup tinggi dari investor ritel domestik.

Menurut Reza, meski bersifat non-tradable atau tidak dapat diperdagangkan, ST012 memiliki fitur spesial berupa kupon floating with floor.

Adapun fitur ini memungkinkan nilai kupon naik jika acuan naik, tetapi tidak akan turun di bawah batas minimum yang ditetapkan dan akan ditinjau setiap tiga bulan sekali.

“Jadi meski bersifat syariah, ST012 ini dapat dimiliki oleh semua investor ritel tanpa memandang latar belakang agama atau kepercayaan,” kata Reza kepada Kontan.co.id, Rabu (17/4/2024).

Namun demikian, Reza mengatakan bahwa Kementerian Keuangan belum dapat menentukan besaran imbal hasil atau kupon dari ST012.

Meski begitu, jika suku bunga Bank Indonesia (BI) tetap berada di 6 persen, kemungkinan imbal hasilnya akan sama dengan besaran Sukuk Ritel (SR) seri SR020, yaitu sekitar 6,3 persen.

“Tapi, jika BI rate turun, kemungkinan imbal hasil dari ST012 hanya sekitar 6 persen,” imbuhnya.

Sementara itu, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto melihat, penjualan ST012 yang akan diterbitkan pada akhir April 2024 mendatang, juga memiliki potensi untuk melebihi target seperti SR020.

Dia menilai, penjualan ST012 diprediksi akan mendapatkan antusiasme tinggi dari investor, seiring dengan Bank Indonesia yang berpeluang akan memangkas suku bunga acuan. Adapun, level BI Rate saat ini masih di angka 6 persen.

“Menurut saya ST012 meskipun bersifat non tradable sehingga peminatnya cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan yang tradable, tapi masih tetap akan diminati oleh masyarakat karena likuiditas pasar masih sangat terjaga,” kata Ramdhan.

Selain itu, Ramdhan menuturkan bahwa tumbuhnya minat masyarakat dalam berinvestasi di ST012 juga didorong oleh pendalaman pasar yang terus berlangsung. Terlebih, pemerintah juga mulai aktif menawarkan obligasi ritel tiap tahun.

“Apalagi melihat masyarakat di Indonesia merupakan deposan sehingga lebih mudah menarik mereka menjadi investor," sambungnya.

Hal tersebut juga lantaran kupon yang ditawarkan SBN memang lebih tinggi. Kemudian, pajaknya juga lebih rendah jika dibandingkan dengan deposito.

Terlebih, dorongan investor juga dipengaruhi volatilitas, khususnya dari suku bunga, sehingga kupon yang ditawarkan semakin tinggi seiring meningkatnya risiko investasi.

Ramdhan pun memprediksi, imbal hasil dari ST012 akan sekitar 6,5 persen, dengan proyeksi target penjualan hingga mencapai sebesar Rp 10 triliun. Hal ini seiring dengan likuiditas masyarakat dan pasar yang masih sangat bagus. (Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tendi Mahadi) 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pemerintah Akan Terbitkan ST012 pada Bulan Ini, Berapa Potensi Imbal Hasilnya?

https://money.kompas.com/read/2024/04/17/233018426/sukuk-tabungan-st012-segera-terbit-cek-potensi-imbal-hasilnya

Terkini Lainnya

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke