Tunggu Akses Tol, Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Mundurnya target operasi tersebut dikarenakan masih menunggu terhubung dengan akses jalan tol.

"Harusnya 2024 ini selesai. (Target operasi) tahun ini," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Ia mengatakan, pembangunan akses jalan yang akan menghubungkan Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang berada di bawah pengawasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Maka dari itu, pihaknya masih menunggu rampungnya pengerjaan akses jalan ke Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang tersebut.

"Itu PUPR yang bangun dengan Jasa Marga, dengan tol," imbuhnya.

Oleh karena itu, saat ini rute yang tersedia baru Halim-Padalarang dan Halim-Tegalluar.

"Kan kalau hari ini memang kita fokus bahwa Jakarta-Bandung itu tetap menjadi prioritas, di mana ada tempat pemberhentian di dua titik," katanya ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Menurutnya, jika masyarakat sudah terbiasa dengan penggunaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut, maka akan dilakukan penambahan jalur. Jika permintaan tinggi, Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang pun akan dioperasikan.

"Karena kan sama, kayak jalan tol sendiri, ketika kita buka akses A ke titik Z, bukan berarti yang H enggak kita buka. Jadi bertahap, sesuai dengan traffic yang terjadi," jelas Erick.

Adapun Kereta Cepat Whoosh dibangun dengan memiliki 4 stasiun, yaitu Stasiun Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Namun sejak Kereta Cepat Whoosh beroperasi penuh pada 2 Oktober 2023, hanya Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang yang belum beroperasi meski pembangunannya sudah rampung.

Dari 4 stasiun yang dilayani Kereta Cepat Whoosh, Stasiun Karawang adalah pemberhentian pertama dari wilayah Jakarta. Stasiun ini memiliki luas sekitar 19.028 meter persegi dan memiliki 2 peron bagi penumpang untuk naik turun kereta.

Nantinya, akan terdapat 68 jadwal perjalanan kereta cepat Whoosh yang akan berhenti di Stasiun Karawang untuk melayani masyarakat yang akan menuju Halim, Padalarang, maupun Tegalluar.