Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

KOMPAS.com – Kasus dugaan monopoli yang dilayangkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kepada PT Shopee International Indonesia (Shopee) terkait jasa logistik memasuki babak akhir.

Dalam sidang Penyampaian Tanggapan Terlapor yang digelar, Rabu (26/6/2024), KPPU telah menyetujui proposal yang diajukan oleh Shopee atas Perkara Nomor 04/KPPU-I/2024.

Sebelumnya, Shopee mengajukan proposal perubahan antarmuka aplikasi Shopee kepada pihak KPPU dalam sidang yang digelar pada Selasa (11/6/2024).

Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan bahwa perubahan antarmuka tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan Shopee untuk menghadirkan layanan yang lebih lengkap kepada para pengguna.

“Kami sudah mengajukan proposal untuk melengkapi layanan kami kepada pengguna sesuai dengan masukan yang telah diberikan oleh KPPU,” ujar Radynal dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (26/6/2024).

Proposal perubahan itu pun disetujui dalam Sidang Majelis yang digelar Kamis (20/6/2024). Sidang ini dipimpin oleh Ketua Majelis Aru Armando dengan Anggota Majelis Gopprera Panggabean dan Budi Joyo Santoso, serta dihadiri oleh kuasa hukum Shopee.

Untuk diketahui, Sidang perdana Shopee dimulai pada Selasa (28/5/2024) dengan agenda Pemaparan Laporan Dugaan Pelanggaran (LDP) oleh Investigator KPPU serta Pemeriksaan Kelengkapan dan Kesesuaian Alat Bukti berupa surat dan/atau dokumen pendukung dalam LDP.

Sidang dilanjutkan pada Selasa (11/6/2024). Pada sidang ini, Shopee memberikan tanggapan atas laporan yang diberikan oleh KPPU.

Kemudian, pada Kamis (20/6/2024), KPPU dan Shopee kembali melakukan pertemuan Penyampaian Hasil Pertimbangan Majelis Komisi terkait Proposal Perubahan yang diajukan. Dalam pertemuan ini, KPPU pun menyetujui proposal perubahan yang diajukan oleh Shopee.

Akhiri dugaan monopoli

Menanggapi kasus itu, Asosiasi Pengusaha Logistik E-Commerce (APLE) mengatakan bahwa pihaknya memahami langkah KPPU yang mendalami dugaan praktik usaha tidak sehat guna menciptakan lingkungan usaha yang sehat.

Di sisi lain, APLE meminta KPPU untuk memperhatikan beberapa hal sebelum menyimpulkan adanya praktik tidak sehat dalam ekosistem e-commerce.

Ketua APLE Sonny Harsono menilai bahwa platform Shopee masih menggunakan jasa logistik lain selain miliknya sendiri.

“Hal itu tidak memenuhi klasifikasi monopoli ataupun oligopoli. Sebab, ada lebih dari tiga perusahaan kurir yang masih bekerja sama secara aktif dengan Shopee,” ujar Sonny.

Sementara, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menyatakan bahwa pembuktian dugaan praktik tidak sehat di e-commerce akan sulit dilakukan karena e-commerce merupakan pasar yang terbuka luas.

Sebagai pasar yang terbuka luas, pembeli atau pengguna bebas memilih perusahaan logistik yang akan digunakan.

"Pemilihan kurir bisa jadi kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli. Jadi, KPPU harus mampu membuktikan dugaan unsur mematikan usaha e-commerce, merchant, atau jasa kurir lain secara cermat,” jelas Nailul.

Dilansir dari Help Center Shopee, Shopee saat ini bekerja sama dengan 14 penyedia layanan logistik dengan tipe atau jenis pengiriman yang dapat dipilih pembeli sesuai kebutuhan.

https://money.kompas.com/read/2024/06/26/142306926/akhiri-dugaan-monopoli-kppu-terima-perubahan-antarmuka-jasa-logistik-di

Terkini Lainnya

Barang Impor dari China Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen, Ini Respons Kadin

Barang Impor dari China Bakal Kena Bea Masuk 200 Persen, Ini Respons Kadin

Whats New
OJK Bubarkan Dana Pensiun LEN Industri

OJK Bubarkan Dana Pensiun LEN Industri

Whats New
Harga Bahan Pokok 7 Juli 2024: Beras Naik, Minyak Goreng Curah Turun

Harga Bahan Pokok 7 Juli 2024: Beras Naik, Minyak Goreng Curah Turun

Whats New
Penerbangan Haji Solo-Jeddah 'Return to Base', Bos Garuda: Ada Masalah di Mesin Pesawat

Penerbangan Haji Solo-Jeddah "Return to Base", Bos Garuda: Ada Masalah di Mesin Pesawat

Whats New
Cegah Kebakaran Hutan, Warga Bengkalis Diajak Budidaya Lebah Madu di Pekarangan

Cegah Kebakaran Hutan, Warga Bengkalis Diajak Budidaya Lebah Madu di Pekarangan

Whats New
Emiten Tekstil Perlengkapan Tidur SPRE Listing di BEI, Harga Saham Melonjak 5,6 Persen

Emiten Tekstil Perlengkapan Tidur SPRE Listing di BEI, Harga Saham Melonjak 5,6 Persen

Whats New
Omzet Pegadaian Kanwil X Jabar Capai Rp 5,45 Triliun pada Semester I 2024

Omzet Pegadaian Kanwil X Jabar Capai Rp 5,45 Triliun pada Semester I 2024

Whats New
Bank Mandiri Sabet 12 Penghargaan Bergengsi pada FinanceAsia dan Asia’s Best Company 2024

Bank Mandiri Sabet 12 Penghargaan Bergengsi pada FinanceAsia dan Asia’s Best Company 2024

Whats New
Pengusaha Usul Pembentukan Badan Logistik Nasional, Apa Urgensinya?

Pengusaha Usul Pembentukan Badan Logistik Nasional, Apa Urgensinya?

Whats New
Letak Nomor Kartu Debit BNI dan Cirinya, Jangan Keliru

Letak Nomor Kartu Debit BNI dan Cirinya, Jangan Keliru

Spend Smart
Cuaca Buruk, Pasokan Durian dari Asia Tenggara Bakal Turun 20 Persen

Cuaca Buruk, Pasokan Durian dari Asia Tenggara Bakal Turun 20 Persen

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Juli 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Juli 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Matahari Department Store Konfirmasi Tutup Gerai yang Kinerjanya Buruk

Matahari Department Store Konfirmasi Tutup Gerai yang Kinerjanya Buruk

Whats New
Turun Rp 3.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam 7 Juli 2024

Turun Rp 3.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam 7 Juli 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke