Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangkau Pulau Terpencil, Pemerintah Tambah 7 Kapal Perintis

Kompas.com - 24/12/2008, 20:55 WIB

GRESIK, RABU - Untuk menjangkau pulau terpencil pada tahun 2009 pemerintah melalui Departemen Perhubungan akan menambah tujuh kapal perintis. Tahun 2008 pemerintah memiliki tujuh kapal perintis dan lima kapal patroli untuk menguatkan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari agitasi asing.

Menteri Perhubungan Jusman Safeii Djamal menyebutkan tahun ini ada empat kapal akan dioperasionalkan. Pada puncak peringatan Hari Nusantara 2008, Rabu (24/12) ditandatangani prasasti pengoperasian empat kapal oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kapal baru yang akan dioperasikan yakni KMP Egron dengan bobot mati 750 DWT (dead weight tonage) dioperasikan di Tual, Maluku, Kapal Ferry 500 DWT dioperasikan di Saumlaki, Maluku. Dua kapal perintis, sister ship jenis coaster masing-masing dengan 350 DWT yakni, KM Bukit Patung dioperasikan di Sukamara, Kalimantan Tengah dan KM Papua 6 untuk Merauke Papua.

Dalam sambutannya Jusman mengatakan Deklarasi Juanda 13 Desember 1957 sebagai tonggak hari nusantara. Dalam deklarasi itu disebutkan seluruh perairan yang mengelilingi pulau merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan KRI. Laut bukanlah pemisah pulau, tetapi pemersatu 17.000 lebih pulau di NKRI. Laut menjadi kesatuan wilayah nasional dan sejak Desember 1982 diakui hukum laut internasional yang diratifikasi 130 negara.

"Indonesia merupakan maritim continental atau benua maritim. Di Indonesia tercatat 17.508 pulau besar kecil. Wilayah Indonesia terdiri dari darat laut dan udara di atasnya. Potensi laut kita begitu besar. Ini merupakan kekuatan untuk mengembangkan industri perkapalan, pelayaran, kelautan, perikanan, dan pariwisata bahari. Tahun 2004 hingga 2008 saatnya merevitalisasi sebagai bangsa bahari agar tumbuh dan bekerkembang dengan memanfaatkan potensi tersembunyi khususnya di laut," kata Jusman.

Menhub mengatakan peringatan Hari Nusantara kali ini digelar di Gresik karena Gresik merupakan salah satu pelabuhan tua di Indonesia yang merupakan jalur sutra yang banyak didatangi pedagang dari China. Di Gresik terdapat 4.234 kapal tangkap ikan dengan 2 2.000 nelayan. Gresik memiliki pantai yang indah yang diakui di dunia khususnya di Pulau Bawean 80 mil laut dari Gresik.

Namun pemerintah belum berencana menambah kapal penyeberangan Gresik-Bawean. Pengadaan kapal penyeberangan Gresik-Bawean itu tidak dianggarkan karena jalur Bawean-Gresik sudah komersial. Saat ini, penyeberangan Gresik-Bawean dilayani KM Bahari Ekspress 8B dengan tarif Rp 130.000 per penumpang.

Sebelumnya Penjabat Gubernur Jawa Timur Setia Purwaka mengatakan puncak peringatan Hari Nusantara di Gresik punya makna strategis. Pelabuhan Gresik dekat dengan palabuhan utama Tanjung Perak Surabaya, sehingga nantinya bisa dilakukan sinergi.

Setia Purwaka menyebutkan Jawa Timur memiliki luas 157.992 kilometer persegi (m2) dengan 70 persen wilayah lautan. Di Jatim terdapat 445 pulau dan hanya 130 pulau yang berpenghuni. Pulau terluar di utara Pulau Karamean Masalembu, Bangkalan, di timur Pulau Timur Tamping, Sumenep dan di selatan Pulau Watulayar Purwoharjo, Banyuwangi. "Di Jatim ada dua jalur pelayaran perintis di Tanjungpangkal dan Tanjungwangi. Dengan dilengkapi 13 sarana bantu navigasi diharapkan kinerja pelabuhan regional makin baik," ujarnya.

Dia menyebutkan di Jatim terdapat 70 pelabuhan umum, 12 dermaga untuk kepentingan sendiri (DUKS) dan 11 pelabuhan perikanan. Angkutan laut yang melalui pelabuhan Perak tahun 2008 tercatat volume angkutan kapal ekspor impor sebanyak 18,8 juta metrik ton d engan 1.066 kapal, volume kapal barang 18,6 juta metrik ton dengan 9505 kapal, sedangkan volume angkutan kapal pelayaran mencapai 296.000 metrik ton dari 889 sektor.

Menurut Setia Purwaka, Deklarasi Juanda menjadi tonggak awal kebangkitan bahari di Indonesia, karena ada pengakuan wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan oleh negara lain. Saat ini perlu bangsa ini perlu konsentrasikan pembangunan yang seimbang antara daratan dan lautan.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com