Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beli Nestle Turun, Peternak Sapi Perah Tertekan

Kompas.com - 15/01/2009, 07:46 WIB
JAKARTA, KAMIS - PT Nestle Indonesia menurunkan harga pembelian susu segar dari para peternak sebesar Rp 200 per kilogram. Penurunan harga ini akan berdampak terhadap harga jual susu segar di tingkat peternak. Mereka juga khawatir langkah Nestle ini diikuti produsen susu lain.

Dalam suratnya kepada para pengurus koperasi dan koperasi unit desa selaku pemasok susu segar di Jawa Timur yang diterima Kompas, Rabu (14/1) di Jakarta, disebutkan, Nestle memutuskan melakukan penyesuaian nilai premium daya saing (PDS) susu segar dari Rp 700 per kilogram menjadi Rp 500 per kg dengan kadar total solid minimal 12 persen.

Corporate Affairs Director PT Nestle Indonesia Sahlan Siregar menolak jika dikatakan pihaknya menurunkan harga pembelian susu segar dari peternak melalui koperasi susu di wilayah Jawa Timur. ”Yang ada hanya pengurangan insentif atau bonus yang disebut premium daya saing sebesar Rp 200 per kilogram yang berlaku sejak 11 Desember 2008,” ujar Sahlan di Jakarta.

Menurut Ketua Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Wilayah Jawa Barat yang juga Ketua GKSI Pusat Dedi Setiadi, penurunan harga beli susu segar Nestle kontradiktif dengan kondisi persusuan selama ini.

Industri pengolahan susu (IPS) justru diuntungkan oleh penurunan harga susu dunia, apalagi bahan baku susu 70 persen susu impor. Apalagi kalau penurunan harga susu dunia ini tidak diimbangi dengan penurunan harga jual produk akhir di tingkat konsumen. ”Tampaknya penurunan harga beli susu segar ini akan diikuti IPS lain. Ini akan memukul peternak sapi perah,” katanya.

Keluhan senada diungkapkan Ketua GKSI Wilayah Jawa Timur Sulis.

Saat ini harga susu segar kualitas terbaik Rp 3.800 per kg, sebelumnya mencapai Rp 4.300, lalu menjadi Rp 4.000. Dengan harga pembelian susu dari Nestle yang turun dari Rp 4.000 ke Rp 3.800 per kg, harga susu segar di tingkat petani akan menjadi Rp 3.300-Rp 3.400 per kg, mengingat perlu biaya penanganan dan transportasi dari koperasi.

”Padahal, usaha ternak sapi perah mencapai titik impas apabila harga susu Rp 4.000 per kilogram,” katanya.

Ketua Dewan Persusuan Nasional Teguh Boediyana mengatakan, penurunan harga beli itu tidak adil mengingat ketika harga susu internasional naik tinggi, peternak tidak bisa menikmati harga sesuai kenaikan itu.

Sistem harga dasar

Menurut Sahlan, dalam pembelian susu segar dari para peternak melalui koperasi susu, pihak Nestle menerapkan sistem harga dasar, yang ditetapkan sebesar Rp 2.700 per kg susu segar. Syaratnya, kadar total solid minimal 12 persen dan TPC atau jumlah bakteri kurang dari 1 juta per mililiter. Selain harga dasar, Nestle juga memberikan insentif dalam bentuk transportasi, pakan, dan daya saing. (MAS/OSA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com