Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbalan Sukuk Ritel 12 Persen

Kompas.com - 29/01/2009, 07:47 WIB

JAKARTA, KAMIS - Pemerintah menawarkan imbalan atau kupon untuk obligasi berbasis syariah atau sukuk ritel yang pertama kali diterbitkan pada level 12 persen per tahun.

Dengan demikian, investor sukuk ritel mendapatkan imbalan yang lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga deposito di bank-bank milik pemerintah yang saat ini ada di kisaran 6-7 persen per tahun.

”Kupon itu memperhitungkan rata-rata imbal hasil tiga obligasi negara yang sudah diterbitkan, yakni Obligasi Ritel (ORI) 004, Surat Utang Negara seri FR0017, dan FR0023 di tahun 2008. Setelah ditambah standar deviasi, kami memutuskan kupon yang tepat bagi sukuk ritel seri SR-001 adalah 12 persen,” ujar Dirjen Pengelolaan Utang, Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto di Jakarta, Rabu (28/1).

Menurut Rahmat, dengan kupon sebesar 12 persen, berarti pemerintah memberikan premi khusus bagi penerbitan sukuk ritel pertama sebesar 30 basis poin di atas rata-rata imbal hasil yang berlaku pada obligasi negara bertenor tiga hingga lima tahun.

Depkeu berupaya agar tidak mengobral obligasinya dengan memberikan kupon yang terlalu tinggi. Itu dilakukan untuk menjaga integritas pemerintah di pasar modal. Jika imbal hasil sukuk diberikan terlalu tinggi, maka pasar obligasi akan rusak.

Ekonom Standard Chatered Bank, Eric Alexander Sugandi, mengatakan, imbalan 12 persen itu sudah sangat menarik bagi investor ritel karena sudah ada di atas suku bunga simpanan dan deposito.

Namun, investor harus diingatkan bahwa ada risiko penurunan harga jika mereka melepas sukuk ritelnya sebelum jatuh tempo.

”Kecenderungan suku bunga dan inflasi akan terus turun, pada saat itu harga obligasi bisa naik. Namun, jika suku bunga naik, ada risiko penurunan harga obligasi, di mana investor akan mengalami kerugian,” ujar Eric.

Sukuk SR-001 diterbitkan dengan tenor 3 tahun, dan setiap investor tidak dibatasi jumlah pembeliannya. Namun, pembelian SR-001 minimal lima unit per investor atau senilai Rp 5 juta karena setiap unit sukuk ritel diterbitkan dengan harga Rp 1 juta.

Calon investor sudah bisa memesan SR-001 mulai 30 Januari - 20 Februari 2009, tetapi penerbitannya akan dilakukan serentak pada 25 Februari 2009. (OIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com