Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persoalan Ekonomi, Motif Nikah Muda

Kompas.com - 14/03/2009, 10:44 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Jaringan Peduli Perempuan dan Anak (JPPA) Jawa Tengah menduga maraknya pernikahan anak perempuan di bawah umur karena motif ekonomi. 

"Persoalan ekonomi biasanya selalu terkait dengan pernikahan anak di bawah umur," ujar Koordinator JPPA Jawa Tengah Agnes Widanti di Semarang, Sabtu (14/3). Agnes juga mengkritik peran orangtua sebagai pihak yang paling terlibat dalam terjadinya pernikahan di bawah umur tersebut. "Tanpa peran orangtua, pernikahan di bawah umur tidak akan terjadi," ujarnya.

Selain persoalan ekonomi, beberapa kasus penikahan di bawah umur di Jateng juga ada yang dilatarbelakangi rayuan dan pemaksaan dari pihak lain. Apa pun alasannya, kata dia, pernikahan anak di bawah umur harus dihentikan karena menyangkut nasib anak perempuan di masa mendatang.

Menurut dia, masyarakat luas juga mendukung upaya penghentian pernikahan anak di bawah umur. "Setiap saya menghadiri pertemuan, masyarakat selalu menyampaikan apresiasinya terhadap aparat kepolisian yang menindaklanjuti kasus Syekh Puji," ujarnya.

Ia menganggap pernikahan Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh Puji, saudagar kaya asal Semarang, dengan Lutfiana Ulfa, anak perempuan berusia 12 tahun tidak sesuai dengan UU Perkawinan. "Kami berharap kasus Puji diselesaikan secara tuntas agar menjadi shock therapy kepada pelaku nikah bawah umur," ujarnya.

Agnes menduga, kasus pernikahan bawah umur sangat banyak meskipun jumlah pengaduan ke JPPA selama tahun 2008 hanya delapan kasus. "Kami yakin masih banyak kasus seperti Puji yang belum dilaporkan," ujarnya.

Ia mengajak seluruh kaum perempuan untuk meningkatkan kemampuan kualitas dan cita dirinya dengan berbagai bekal keterampilan hidup. "Jika perempuan memiliki kemampuan, maka tidak perlu menghadapi masalah seperti ini," ujarnya. 

Selain itu, pihaknya juga meminta orangtua memiliki peran yang lebih baik yang dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap nikah di bawah umur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com