Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Gedog Digelar di Atas Panggung Bergerak

Kompas.com - 13/06/2009, 22:19 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com--Duta seni Kota Denpasar menampilkan pertunjukan wayang gedog di atas panggung bergerak, yakni panggung yang dikemas sedemikian rupa di atas kendaraan bermotor pada pawai budaya Pesta Kesenian Bali (PKB) di Denpasar, Sabtu sore.

Pementasan seni pewayangan tersebut mengimplentasikan konsep kehidupan yang harus dijalani manusia mulai dari kelahiran, kehidupan hingga kematian.

Masing-masing tahapan itu sarat dengan pelaksanaan ritual yang divisualisasikan dalam kemasan seni yang disuguhkan kepada penonton yang memadati jalur sepanjang 1,5 km, mulai dari depan bangsal Jaya Sabha Gubernuran Denpasar hingga Taman Budaya, tempat berlangsung PKB selama sebulan penuh, 13 Juni-12 Juli 2009.

Atraksi lainnya yang tidak kalah menarik yang disuguhkan Kota Denpasar adalah permainan tradisional, sebagai cermin kehidupan masa kanak-kanak.

Dalam pawai budaya yang disaksikan ribuan orang, termasuk wisatawan yang sedang berliburan di Bali itu juga menampilkan kesenian "mebarong-barongan" diiringi dengan instrumen gamelan "bebatelan".

Semua itu mencerminkan ekspresi kehidupan berkesenian di kalangan anak-anak sebelum masa peralihan ke jenjang remaja.

Dalam mengaktualisasikan kehidupan remaja, duta seni Kota Denpasar menampilkan pasangan remaja putra-putri mengenakan pakaian adat "payasan menek dahe" dengan segala macam gaya yang menjadi ciri khas ibukota Provinsi Bali itu.

Selain itu juga ditampilkan berbagai bentuk kegiatan remaja, antara lain mengusung gebogan dan ogoh-ogoh barong padi-padian. Semua itu merupakan wujud kreativitas positif anak-anak muda di Denpasar.

Peralihan masa remaja menuju "grahasta" disimbolisasikan dengan menampilkan berbagai "payas penganten" (perkawinan) yang diiringi dengan musik "Jimbe Rampak", salah satu musik inovasi di kalangan anak muda Kota Denpasar.

Visualisasi kehidupan masa tua disajikan melalui rangkaian kegiatan upacara "pelebon mewangun", yakni prosesi yang menampilkan kelengkapan atau "eteh-eteh" upacara pelebon.

Kelengkapan tersebut antara lain "ogoh-ogoh rare angon" dan "megayot" yang diiringi dengan gamelan angklung klentangan.

Selain itu juga menampilkan lembu sebagai tempat pembakaran jenazah dalam kemasan seni yang diiringi gamelan gambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com