Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Robert Tantular "Mencla Mencle"

Kompas.com - 11/01/2010, 19:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keterangan mantan pemegang saham Bank Century, Robert Tantular, pada proses pemeriksaan oleh Pansus Hak Angket Kasus Bank Century, Senin (11/1/2010) di DPR RI, tidak konsisten. Hal ini terlihat dari berubah-ubahnya jawaban yang disampaikan ketika menjawab pertanyaan anggota Pansus.

Anggota Pansus Ahmad Mujani dari Fraksi Partai Gerindra, misalnya, mempertanyakan soal uang pinjaman dari Budi Sampoerna ke Robert sebesar 18 juta dollar AS. "Saya gunakan uang itu untuk menutup kerugian Bank Century karena kerugian valas," ujar Robert.

"Bagaimana status uang yang Anda serahkan ke Bank Century? Apakah pinjaman, hibah, atau penyertaan modal?" ujar Ahmad. "Hibah," jawab Robert.

"Apakah Anda mengetahui konsekuensi dari hibah? Anda harus membayar pajak 30 persen ke kantor pelayanan pajak karena hibah dikategorikan pendapatan lain-lain?" cecar Ahmad.

Ahmad juga langsung menanyakan laporan keuangan Bank Century dan SPT tahunan Robert. Robert langsung gelagapan. "Sebenarnya tidak bisa dibilang hibah juga," ujarnya.

Jawaban Robert langsung disoraki pengunjung yang menyaksikannya dari balkon ruang Pansus.

Hal lainnya adalah ketika Robert mengatakan bahwa pengumuman Bank Century kalah kliring oleh BI yang menyebabkan Bank Century mengalami rush. "Apakah rush terjadi di seluruh Indonesia?" tanya anggota Pansus, Misbakhun, dari Fraksi PKS. "Iya, di seluruh Indonesia," ujar Robert.

"Berarti, terjadi antrean panjang di semua cabang Bank Century di Indonesia?" tanya Misbakhun. "Ya, ada yang panjang dan tidak," ujar Robert. Lagi-lagi sorakan bergemuruh di ruang Pansus.

Berdasarkan temuan Pansus, rush terjadi hanya di satu cabang, dan hal ini disebabkan oleh pemecahan simpanan Budi Sampoerna menjadi masing-masing senilai Rp 2 miliar.

Di sisi lain, Robert bercerita, pencairan uang oleh deposan disebabkan dampak krisis global yang terjadi di AS. "Jadi, menurut Anda, rush terjadi karena adanya krisis global?" tanya anggota Pansus Andi Rahmat dari Fraksi PKS. "Iya. Saat itu bank sudah mulai milih-milih bank," ujar Robert.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com