JBIC Dukung Pertumbuhan 5,5 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Jepang untuk Kerja Sama Internasional atau JBIC memastikan untuk mendukung pemerintah Indonesia mendorong perekonomian tumbuh 5,5 persen pada tahun 2010.

Atas dasar itu, JBIC tetap melanjutkan dukungan keuangan kepada perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia yang berniat membangun berbagai fasilitas yang memang dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi itu.

"Kami membuka dialog dukungan keuangan kepada Indnoesia, dan juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Pertemuan itu dihadiri Ibu Armida," kata Presiden JBIC, Hiroshi Watanabe di Jakarta, Senin (15/2/2010), usai menghadiri pertemuan dengan Armida Alisjahbana, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu.

Dalam kesempatan kunjungan di Indonesia ini, Watanabe dijadwalkan bertemu dengan Wakil Presiden Boediono dan menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu Kedua. Pertemuan itu akan digunakan JBIC untuk menyampaikan dukungan bank tersebut kepada Indonesia.

Setidaknya ada tiga topik yang dibahas dalam pertemuan dengan Armida. Pertama, mengenai kebijakan ekonomi makro Indonesia dan kerja sama keuangan. Kedua, kebijakan energi nasional. Ketiga, tentang lingkungan berbisnis di Indonesia.

"Indonesia adalah klaim terbesar JBIC. Dukungan dari JBIC disampaikan dalam berbagai macam bentuk, mulai dari dukungan keuangan untuk APBN, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, penjaminan Samurai Bond (Obligasi berdenominasi yen Jepang yang diterbitkan pemerintah Indonesia), serta proyek listrik," tutur Watanabe.