Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JBIC Minta Indonesia Tinjau Ketentuan Rekening Lokal

Kompas.com - 16/02/2010, 19:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Japan Bank for International Corporation atau JBIC melalui Wakil Presiden Boediono, Selasa (16/2/2010) meminta pemerintah Indonesia untuk memberikan keleluasaan bagi perusahaan-perusahaan asing, termasuk Jepang untuk menggunakan rekeningnya di luar negeri, khususnya untuk penempatan dana investasinya yang besar bagi proyek minyak dan gas di Indonesia.

Menurut Juru Bicara Wakil Presiden, yang juga Staf Khusus Bidang Media Massa, Yopie Hidayat, dalam keterangan pers, seusai mendampingi Wapres Boediono bertemu dengan Presiden dan CEO JBIC Hiroshi Watanabe di Istana Wapres, Jakarta, ketentuan tersebut sebelumnya pernah dikeluarkan pemerintah dengan pertimbangan untuk mencegah aliran valuta asing keluar negeri.

"Kebijakan itu dikeluarkan pemerintah saat krisis global dua tahun lalu. Waktu itu, alasan pemerintah adalah agar banyak perusahaan-perusahaan energi menggunakan rekeningnya di dalam negeri. Dalam, diskusi tadi, JBIC meminta boleh nggak ketentuan tersebut dikendorkan lagi agar mereka bisa gunakan rekeningnya di luar negeri. Selain lebih leluasa, juga lebih nyaman saat bertransaksi, karena nilainya besar," ujar Yopie.

Sikap Boediono sendiri, tambah Yopie, akan melihat lebih dulu situasinya sekarang. Sebab, ketentuan itu dikeluarkan saat dunia global menghadapi krisis. "Saat ini, apakah dunia sudah lepas dari krisis atau belum, kita masih menaruh perhatian untuk menjaga kestabilannya. Namun, Pak Boediono sudah mencatat permintaan itu," kata Yopie.

Jika memang kondisinya memungkinkan dan menguntungkan bagi kepentingan nasional, Wapres menyatakan ketentuan itu tentu akan diubah. Sebaliknya, jika kondisisnya tetap mengharuskan, maka pemerintah akan tetap menerapkan ketentuan tersebut. "Akan tetapi, ini bukan hal yang pokok. Akan tetapi, ini agar kita bisa lebih meyakinkan saja kondisi ekonomi kita," lanjut Yopie.

Dalam pertemuan itu, Boediono didampingi Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh dan Staf Khusus Wapres Bidang Perekonomian M. Ikhsan. Adapun Watanabe didampingi sejumlah rombongan delegasi JBIC lainnya.

Sementara, terkait dengan komitmen JBIC untuk menopang perekonomian Indonesia, menurut Yopie, Watanabe dalam pertemuannya mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara yang paling besar mendapatkan komitmen dukungan dananya dari JBIC di Asia dan di dunia. "Persentasenya mencapai 10 persen dari kredit yang disalurkan oleh JBIC per tahun," ujar Yopie.

Bahkan, ujar Yopie lagi, JBIC sudah memberikan komitmen kepada Wapres untuk menjamin penerbitan Samurai Bond--obligasi yang diterbitkan pemerintah Indonesia berdenomasi yen--dengan menyediakan dana senilai 500 miliar yen untuk seluruh obligasi sejenis yang diterbitkan negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com