Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semar, Mobil Irit dari UGM

Kompas.com - 19/03/2010, 04:20 WIB

Wisnu menuturkan, Semar telah dirancang sejak September 2009. Serangkaian percobaan dan analisis untuk menciptakan Semar memakan biaya sekitar Rp 100 juta. Semar yang sempat diarak hingga kawasan Malioboro ini merupakan Semar kedua setelah yang pertama tidak memenuhi harapan tim.

”Setelah ini kami masih akan mengembangkan lagi efisiensi bahan bakar Semar. Target kami satu liter bensin untuk 1.100 kilometer,” kata Wisnu.

Cukup fantastis membayangkan target Tim Semart mengingat jarak 1.100 km setara dengan jarak antara Anyer-Panarukan. Akan tetapi, target ini bukannya tidak mungkin diraih. Pemenang Shell Eco-Marathon di Eropa, sekitar dua tahun lalu, mencatatkan rekor penghematan energi satu liter bensin untuk sekitar 3.000 km.

Konsekuensi

Namun, penghematan harus dibayar dengan beberapa konsekuensi. Prototipe Semar hanya memberikan ruang untuk satu pengemudi saja dengan risiko mengendarai tidak nyaman karena kabin sangat sempit. Selain itu, Semar dirancang dengan kecepatan relatif rendah, yaitu maksimal 45 kilometer/jam.

Wisnu mengakui, Semar belum bisa diterapkan sebagai kendaraan untuk masyarakat.

Ketua Tim Semart UGM Teofilus Hartono menuturkan, Semar hanya dirancang untuk menang dalam kompetisi mobil hemat energi Shell Eco-Marathon 2010. Nama Semar sengaja dipilih untuk mengangkat budaya Indonesia ke kompetisi tingkat internasional tersebut. Peluncuran mobil ini diharapkan mampu menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk ikut menciptakan kendaraan transportasi hemat energi serta ramah lingkungan.

Kompetisi ini diikuti 108 tim dari sejumlah negara Asia lainya. Selain dari UGM, sembilan tim Indonesia mengikuti kompetisi tersebut, di antaranya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Indonesia.

Menurut Country Chairman dan President Director Shell Indonesia Darwin Silalahi, Shell akan berusaha memfasilitasi tumbuhnya perancangan mobil-mobil hemat energi di kampus-kampus.

”Penemuan kendaraan hemat energi yang bisa diaplikasikan secara luas di masyarakat setara dengan penemuan sumber energi baru yang saat ini semakin mendesak,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com