Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertarung dengan Iklan

Kompas.com - 13/04/2010, 16:39 WIB

Malang, Kompas - Seni graffiti di Kota Malang harus bertarung keras dengan pengiklan agar tetap eksis. Saat ini seni graffiti dinilai mulai berkembang di Kota Malang.

"Kami memang bersaing dengan para pengiklan yang memasang poster sembarangan di tembok. Bagi orang yang tidak suka temboknya ditempeli iklan, mereka lebih senang dengan tembok digambari graffiti seperti yang kami lakukan sekarang ini," ujar Jeje (26), anggota Ngalam Aerosol Community (Ngaco), salah satu komunitas graffiti asal Kota Malang, Senin (12/4) di Malang.

Senin kemarin sebanyak 30-an komunitas graffiti asal Kota Malang dan berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Kediri, dan Surabaya, merayakan hari ulang tahun ke-4 keberadaan komunitas Ngaco tersebut.

Puluhan seniman tersebut melukis graffiti di tembok perempatan Jalan Kahuripan. Mereka menuangkan beragam karakter yang menjadi konsep panitia kala itu.

"Dengan graffiti kami membantu menghias kota. Mewujudkan keindahan kota, dan siapa tahu menarik wisatawan. Hanya saja memang masih banyak orang menganggap seni graffiti merupakan vandalisme atau perusakan," ujar Jeje.

Selama ini, menurut Jeje, mereka selalu melukis graffiti secara legal. Mereka melukis di tempat-tempat yang telah diizinkan oleh si pemilik lokasi. "Izin kami selalu nomor satukan. Bahkan mereka biasanya senang karena bisa menghindari kotornya dinding karena ditempeli poster atau iklan-iklan," imbuh Jeje.

Vayntre, seniman graffiti asal Yogya Evecrew, menuturkan bahwa seni graffiti di Malang memang terus berkembang. "Perkembangannya tidak jauh berbeda dengan di Yogyakarta. Namun, karena graffiti memang belum banyak di Kota Malang, responsnya terlihat justru lebih tinggi," ujar Vayntre.

Selain berdampak positif menjaga keindahan kota, seni graffiti dinilai turut mencegah kenakalan remaja. "Daripada anak-anak muda mabuk-mabukan tidak jelas, lebih baik seperti ini. Mengembangkan kreativitas dengan karya. Ini lebih positif daripada disalurkan untuk hal-hal yang mengarah kepada kenakalan remaja," ucapnya.

Tema-tema yang diusung oleh seniman graffiti bisa beragam mulai dari karakter tokoh, pesan perdamaian seperti Save Palestina, Tribute to Munir, dan sebagainya. (DIA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com