Dana Panas Ditarik, Rupiah Loyo

JAKARTA, KOMPAS.com — Rupiah kembali tersungkur. Jumat (7/5/2010), nilai tukar rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia melemah sekitar 0,96 persen ke Rp 9.293 per dollar AS. Di pasar spot, rupiah tergelincir 0,31 persen ke level Rp 9.216,25 per dollar AS. Rupiah sulit bangkit karena masih kekurangan energi.

Lemasnya otot rupiah ini tidak terlepas dari gonjang-ganjing krisis utang Eropa. Banyak pihak meragukan keberhasilan program mega-bail out yang dirancang untuk Yunani. Akibatnya, dana panas yang tadinya mengalir ke Indonesia berangsur-angsur mulai ditarik. Tak hanya di bursa, dana asing di SBI pun mulai surut.

Menurut Wiling Bolung, Kepala Market Treasury ANZ Panin, rupiah akan bergerak melemah pada pembukaan perdagangan pekan ini. "Faktor Eropa masih menghantui," jelasnya. Akibatnya, para pelaku pasar lebih memilih berinvestasi di US Treasury, yen, dan emas.

Apelles RT Kawengian, Kepala Bagian Pengembangan Bisnis dan Produk PT Monex Investindo, menduga hari ini rupiah bisa bermain di kisaran Rp 9.120-Rp 9.300 per dollar AS. Sementara Wiling memperkirakan, rupiah akan mondar-mandir di kisaran Rp 9.125-Rp 9.300 per dollar AS. (Avanty Nurdiana/Kontan)