Stasiun Manggarai
Selain sedang merancang proyek Shinkansen, Ditjen Perkeretaapian saat ini sedang mengerjakan pembangunan jaringan rel kereta api dwiganda atau double double track (DDT), Manggarai-Cikarang. Biaya yang dianggarkan untuk membebaskan tanah mencapai Rp 30 miliar, sedangkan alokasi dana pembangunan jaringan rel-nya antara lain berasal dari pinjaman lunak Jepang. "Tentang berapa jumlah totalnya, belum ditetapkan karena masih harus menunggu pembebasan tanah beres semua," ucap Muhartono.
Pembangunan rel dwiganda terdiri dari tiga paket. Paket Manggarai-Jatinegara sepanjang tiga kilometer, paket Jatinegara-Bekasi sepanjang 15 kilometer, dan paket Bekasi-Cikarang sepanjang 17 kilometer. "Kalau lancar, tahun 2012 seluruh jaringan sudah operasional," ujar Muhartono.
Ia menjelaskan, pembangunan infrastruktur rel dwiganda mencakup pekerjaan rel dwiganda Manggarai-Cikarang, pembangunan elevated track Manggarai-Jatinegara, pembangunan stasiun utama Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Bekasi, dan Stasiun Cikarang.
Selanjutnya adalah pembangunan rel dwiganda baru Jatinegara-Bekasi 18 kilometer, elektrifikasi (sistem aliran atas) Bekasi-Cikarang 17 kilometer, pembangunan depo lokomotif dan penyimpan kereta listrik di Cipinang, serta pembangunan dua jalan layang rel kereta api di Cipinang dan Jalan Perjuangan, Bekasi.
Muhartono memaparkan, pembangunan rel dwiganda bertujuan memisahkan jalur pelayanan kereta api jarak jauh dan pelayanan kereta api komuter. Pemisahan jalur pelayanan ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas lintas antara Stasiun Jatinegara dan Stasiun Cikarang. Pemisahan jalur juga akan memperpanjang jalur kereta api komunter sampai Stasiun Cikarang, dan memindahkan stasiun akhir kereta api jarak jauh ke Stasiun Manggarai.
"Pada masa mendatang, Stasiun Manggarai bakal menjadi jantungnya kegiatan perkeretaapian nasional karena, selain menjadi pusat kegiatan kereta api jalur rel kereta api dwiganda, stasiun ini juga menjadi stasiun utama Shinkansen Jakarta-Surabaya," ungkap Muhartono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.