Ibrahim mengamini bahwa koreksi memang mungkin terjadi pada awal pekan ini. Secara teknikal, harga emas akan terlebih dulu menyentuh 1.180 dollar AS sebelum bergerak naik menuju 1.217 dollar AS per troy ounce pada pekan ini juga.
Pekan ini pun, papar Ibrahim, peluang rebound emas terbuka karena AS akan merilis data manufaktur dan perumahan AS. Pasar memperkirakan, data tersebut akan melemah karena data inflasi di level konsumen pada bulan Juni kembali turun 0,1 persen. Penurunan terjadi setelah bulan sebelumnya turun 0,2 persen. Selain itu, indeks sentimen konsumen juga merosot dari 76,0 menjadi 66,5 untuk Juli.
Sementara itu, Ibrahim menilai rilis laporan keuangan hanya mampu menopang pasar saham dalam waktu singkat. Selain itu, harga minyak bumi sudah terlihat bergerak turun. "Sehingga pasar saham juga akan kembali jatuh," ujar Ibrahim.
Ia menjelaskan, jika harga minyak bumi turun, maka pasar saham diasumsikan juga bakal bergerak melemah. "Tapi, karena Senin (hari ini) pasar di Jepang libur, limit penurunan di bursa Asia akan tertahan," imbuh Ibrahim. (Dupla Kartini/Kontan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.