Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bensin Premium Jakarta Kadar Sulfurnya Tinggi?

Kompas.com - 21/07/2010, 15:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat wancana pembatasan pembelian bensin premium sedang gencar, masalah yang cukup serius dialami konsumen. Tak hanya pemilik mobil pribadi, tetapi juga pengemudi taksi. Banyak mobil yang mogok. Diduga, hal ini terjadi karena kualitas bahan bakar kurang bagus.

Marsidi, seorang sopir taksi Express, beberapa hari lalu bercerita kepada Kompas.com bahwa ia banyak menemukan Toyota Limo mogok karena masalah pada pompa. “Semua penyebabnya sama, rotaks (pompa bensin),” ungkapnya. Di tempat Marsidi bekerja, penggantian dilakukan dalam bentuk unit atau modul. Marsidi pun menuturkan bahwa dalam sehari ia bisa menemukan 50 taksi dengan nasib sama.

Akibatnya, kesalahan pada mobil atau lebih fokus lagi pompa bensin dituding sebagai penyebab. Terkait hal ini, ternyata bukan hanya para sopir taksi yang urung memperoleh rezeki karena masalah tersebut. Produsen mobil, kendati belum bersuara lantang, sudah menerima komplain dari konsumen karena mobil mereka mogok. Penyebabnya sama, pompa mesin tidak bekerja. Ada yang menganalisis bahwa hal itu muncul karena saluran bensin mampat.

Problem pompa bensin mati juga dikemukakan Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, kemaren. Ia mendapat laporan dari Bagian Servis Daihatsu dan Astra World.

Selama ini hanya diperkirakan bahwa masalah bersumber dari bensin premium. Bahan bakar tersebut diperkirakan kotor atau memiliki kadar sulfur yang tinggi.

Meluas

Ternyata, masalah mogok karena pompa bensin macet terus meluas dan tidak hanya dialami merek atau model tertentu. Menurut Iwan Abdurachman dari Training PT Toyota Astra Motor, kalau dulu Limo, kini masalah itu sudah merembet ke Yaris, Vios, Avanza, dan Innova. “Umumnya, yang menggunakan premium,” ungkapnya.

Dari penelitian yang dilakukan Toyota, Iwan mengatakan bahwa bensin premium itu diperkirakan kotor atau memiliki kadar sulfur tinggi. Akibatnya, brush pada motor listrik untuk memompa bensin ke mesin menjadi kotor sehingga terjadi hubungan pendek dan akhirnya mati.

“Sudah diteliti di Thailand karena Limo berasa dari negara tersebut. Ditemukan, brush berkarat dan kotor,” ungkap Iwan. Menurutnya, brush menjadi kotor lantaran pompa listrik tersebut direndam dalam tangki bensin. Kotoran masuk ke celah brush (atau ada juga yang menyebutnya 'arang'). 

Diinformasikan lagi bahwa masalah ini hanya ditemukan pada mobil yang menggunakan premium di Jakarta, sedangkan laporan dari luar daerah belum ada. Kondisi makin parah ditemukan pada bulan Juni. Gangguan sendiri sudah mulai muncul pada bulan Mei lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    Whats New
    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Whats New
    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    Whats New
    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Whats New
    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Whats New
    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Work Smart
    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Whats New
    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    Whats New
    Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

    Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

    Rilis
    Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

    Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

    Earn Smart
    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

    Whats New
    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

    Whats New
    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com