JAKARTA, KOMPAS.com — Menko Kesra Agung Laksono mengakui disparitas harga tabung elpiji ukuran 3 kg dan 12 kg menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pengoplosan tabung gas.
"Disparitas ini faktor pendorong yang merangsang pengoplos. Ada selisih harga yang cukup menggiurkan," kata Agung Laksono seusai rapat koordinasi mengenai tabung elpiji bersama sejumlah kementerian terkait, di Kementerian Sosial, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (9/8/2010).
Meski demikian, Agung mengatakan, Pemerintah belum akan memutuskan apakah akan mengambil keputusan untuk mencabut subsidi tabung elpiji 3 kg untuk mengurangi disparitas tersebut.
Pemerintah, sebutnya, akan lebih dulu mengkaji seberapa besar dampak jika ada pengurangan atas disparitas harga tersebut. "Tidak bisa sekaligus, harus bertahap, karena bisa menimbulkan goncangan. Kalau dikurangi disparitas, maka harga harus ada dinaikan atau diturunkan. Tentu ada tahapannya," tutur Agung.
Dia menambahkan, kalaupun harga elpiji 3 kg dinaikkan untuk mengurangi pengoplosan, maka harus ada kompensasi bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. "Misalnya diberikan kompensasi berupa kupon sehingga bisa beli harga yang sama sebagai subsidi," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.