Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Norita Alex: 'Flyover', 'Underpass', dan St Mark di Lippo Village

Kompas.com - 13/08/2010, 20:04 WIB

KOMPAS.com — Sejak dibangun tahun 1993, Lippo Village (sempat dinamakan Lippo Karawaci) terus berkembang pesat. Tahun 2010, sejumlah infrastruktur baru dibangun, antara lain flyover menuju Jakarta dan underpass yang menghubungkan Lippo Utara dan Karawaci Office Park. Wilayah utara juga dikembangkan menjadi CBD baru.

Selain itu, akan dibangun ikon baru bernama St Mark di sebelah Supermal. “Kami ingin menciptakan suasana St Mark seperti di Venesia di Lippo Village, di mana ada burung-burung yang bercanda dengan pengunjung,” kata Norita Alex, Direktur Lippo Village, dalam percakapan dengan Kompas.com.

Lippo Village merupakan pionir kota mandiri di Indonesia dengan konsep berbeda. Lippo membangun infrastruktur lebih dahulu, baru kemudian perumahan.  

“Visi pendiri Grup Lippo ini sangat jelas. Yang dibangun lebih dahulu adalah sekolah, lalu rumah sakit dan mal, baru kemudian perumahan. Lippo juga membangun hotel dan kemudian country club dan golf club. Jadi, prinsipal memiliki visi yang jelas, bagaimana membangun sebuah kota mandiri,” ungkap Norita.

Dengan lengkapnya fasilitas kota mandiri Lippo Village, otomatis tercipta banyak lapangan kerja di sini, terutama setelah Lippo memindahkan kantor pusat Lippo Bank dan Matahari ke Lippo Village. Hingga kini jumlah penghuni Lippo Village mencapai 55.000 keluarga atau sekitar 220.000 jiwa. Ini belum termasuk 20.000 pekerja komuter dan mahasiswa UPH.   Norita Alex bukan orang baru di Grup Lippo. Dia mengawali kariernya dari Lippo Bank dari tahun 1986. Ia masuk ke Bank Perniagaan Indonesia (yang kemudian menjadi Lippo Bank) pada 26 September 1986 setelah lulus dari Sidney Techinal College, Australia. Ia ditugaskan di bagian Business Administration di Lippo Bank di Los Angeles, Amerika Serikat, yang lokasinya dekat China Town.

Setelah pulang ke Indonesia, Norita bertugas sebagai credit analys di Bank Perniagaan Indonesia (BPI) di Kuningan, yang sekarang menjadi Lippo Kuningan. Tahun 1988, setelah terjadi merger, BPI berubah menjadi Lippo Bank. Tahun itu Norita menikah dan pindah ke Bali, menjadi Pemimpin Cabang Lippo Bank di Bali. Uniknya, semua pegawainya adalah perempuan sehingga bank yang dipimpinnya disebut Lippo Ladies Bank.

Tahun 1990, Norita memegang cabang utama di Lippo Thamrin, dan tahun 1991, ia memegang Lippo Bank semua regional Bali. Tahun 1995, Norita pindah ke Jakarta dan ia memegang cabang utama sebagai Branch Manager Lippo Bank Tangerang Karawaci.

Tahun 1996, Norita menjabat Regional Officer Head yang membawahi empat cabang di Tangerang. Pada tahun 1998, ia menjabat Regional Officer Head Lippo Bank Daan Mogot yang membawahi 16 cabang.

Setelah krisis moneter, tahun 2001, Norita pindah ke Corporate Banking di Lippo Bank pusat. Tahun 2002, Norita menjabat Director Human Resources Lippo Bank. Tahun 2005, setelah Lippo Bank dibeli oleh Khazanah Berhad Malaysia, Norita pindah dan menjadi pimpinan human resources seluruh Lippo Karawaci.

Norita baru bergelut dalam bidang properti pada pertengahan tahun 2007 sebagai Direktur Lippo Village.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com