Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaminan Kesehatan Masih Sulit

Kompas.com - 26/08/2010, 20:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Jaminan Kesehatan Masyarakat dirasa masih terlalu memberatkan masyarakat. "Masyarakat sudah sakit masih ditanya macam-macam. Ini tidak bisa," kata Wakil Ketua DPR Bidang Kesejahteraan Rakyat Taufik Kurniawan pada diskusi Menjamin Kesehatan Masyarakat di kantor harian Sinar Harapan, Jakarta Pusat, Kamis (26/8/2010).

Hermawanto dari Koalisi Kesehatan Pro Rakyat mengatakan, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya jaminan bagi pekerja informal.

"Ini sistemnya seperti asuransi, tapi di undang-undang ini pekerja informal tidak ter-cover," ujarnya. "Peraturannya bagus, tapi implementasinya yang masih kurang," ujar Hermawanto.

Karena kekurangan itulah maka perlu undang-undang yang lebih bisa meliputi semua lapisan masyarakat. "Menteri kesehatan harus membuat kebijakan yang simpel dan tidak berbelit-belit untuk semua masyarakat," ujar Taufik.

Menurut Taufik, kelak harus ada peraturan agar masyarakat miskin bisa berobat dengan mudah. "Harus ada kebijakan supaya orang miskin tidak ditanya ini-itu lagi saat mau berobat. Kalau bisa hanya beri KTP, sudah bisa dirawat sampai sembuh," ujarnya.

Hermawanto juga mengusulkan agar masyarakat yang mampu secara materi membayar iuran kesehatan seperti di asuransi. "Gunanya untuk subsidi silang. Jadi, masyarakat miskin bisa benar-benar gratis 100 persen," ujarnya.

"Memang sulit untuk mewujudkan jaminan 100 persen gratis untuk 100 persen masyarakat, tapi pemerintah harus dapat mewujudkan itu," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com