Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamsostek Tidak Boleh

Kompas.com - 09/10/2010, 02:56 WIB

Batam, Kompas - Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar menolak PT Jamsostek (Persero), BUMN yang pengelola dana pekerja ini, membeli saham Bukopin. Jamsostek sangat berminat membeli Bukopin untuk bisa bersinergi meningkatkan peserta dan nasabah di sektor riil.

Berbicara di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (8/10), Mustafa menjelaskan, Jamsostek sebaiknya tak terlalu banyak membeli saham bank tertentu sehingga seperti ingin memiliki bank. Kementerian BUMN menginginkan Jamsostek membeli saham bank hanya sebagai instrumen investasi sehingga bisa masuk ke mana saja.

Adapun BRI mendapat prioritas membeli saham Bukopin karena masih dalam satu jalur bisnis. BRI yang baru mengakuisisi Bank Agroniaga diharapkan dapat memperkuat penetrasi ke sektor mikro dengan ikut membeli saham Bukopin yang terkenal dengan terobosan unit usaha simpan pinjam Swamitra.

”Dua-duanya (Bukopin dan Bank Agro) saya minta konsolidasi dengan satu garis bisnis BRI sehingga lebih kuat. Kami harapkan kedua bank ini khusus memikirkan kredit agro, ritel, dan koperasi sehingga sama- sama terbantu,” ujarnya.

Bagi Jamsostek, saat ini terbuka peluang untuk membeli saham baru BNI, Mandiri, Krakatau Steel, dan Garuda Indonesia yang akan masuk ke bursa saham. ”Jadi, jangan kecil hati Jamsostek saya larang masuk Bukopin,” kata Mustafa.

Direktur Utama Jamsostek Hotbonar Sinaga mengatakan, pihaknya tetap memiliki pilihan lain dalam berinvestasi untuk mengembangkan dana pekerja. Perusahaan-perusahaan negara yang menjadi penggerak utama pasar modal (blue chip) dengan kinerja keuangan baik tetap menjadi pilihan investasi yang baik.

Walau demikian, Jamsostek belum menentukan pilihan dan dana yang akan dipakai dalam aksi korporasi kali ini. Namun yang pasti, dana yang disiapkan untuk membeli saham Bukopin akan dialihkan untuk membeli saham baru.

Kesempatan BNI

Mustafa juga menegaskan agar BNI menuntaskan audit pembukuan bulan September pada 15 Oktober 2010. Kelalaian menyelesaikan kewajiban itu akan berakibat fatal dalam penawaran saham. Kesempatan akan hilang.

BNI akan menawarkan saham senilai Rp 8 triliun-Rp 10 triliun untuk memperkuat permodalan dan ekspansi bisnis.

Penawaran saham ini berbarengan dengan Bank Mandiri untuk tujuan serupa. Adanya kebutuhan yang mendesak dan kemampuan keuangan, Menteri BUMN memutuskan agar BNI lebih dulu masuk ke pasar saham, disusul Mandiri tahun 2011.

”Kami memberi deadline BNI agar menyelesaikan audit buku September pada 15 Oktober, tidak boleh lebih. Kalau lebih, kesempatan hilang,” ujar Mustafa.(Ham)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Seluruh Ekspor dan Impor dengan Israel

Whats New
Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Blibli Hadirkan Promo May Day Dale 5.5, Ada Diskon hingga 90 Persen

Spend Smart
Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Catat, Ini Aturan Naik Kereta bagi Ibu Hamil

Work Smart
Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Teguk Gandeng Aice Dongkrak Pasar Lokal, Targetkan Penjualan Es Krim 40 Persen

Whats New
Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Modal Asing Masuk Lagi, Bos BI: Rupiah Bakal Menguat hingga Akhir Tahun

Whats New
BRImo Jadi 'Exclusive Mobile Banking Partner' di Ajang Spartan Race

BRImo Jadi "Exclusive Mobile Banking Partner" di Ajang Spartan Race

Whats New
Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Gelar Event “Elevating ESG Impact”, BMSG Lanjutkan Komitmen ESG Bank Mandiri di Mancanegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com