Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Muda Perlu Dipuji

Kompas.com - 25/10/2010, 21:20 WIB

Oleh Hermawan Kartajaya (Founder & CEO, MarkPlus, Inc) Bersama Joseph Kristofel (Associate Research Manager, MarkPlus Insight) KOMPAS.com - Saat kita menerima pujian, bagaimana reaksi kita? Kemudian apa sebenarnya yang kita rasakan? Hampir bisa dipastikan, kita akan segera tersenyum senang campur bangga. Tapi bagi sebagian orang yang ”jaim” mungkin akan berusaha mengendalikan diri, namun tetap saja, perubahan wajah biarpun sedikit akan terjadi. Hal ini kan alamiah, karena hati dan perasaan kita dalam keadaan bahagia, berbunga-bunga yang manifestasinya paling jelas, tentu saja di wajah.

Karena efeknya yang membahagiakan inilah, akhirnya semua orang senang ketika dipuji, tidak terkecuali juga bagi anak muda. Bahkan pujian menjadi desire tersembunyinya anak muda, ingin menerima pujian tapi malu atau gengsi untuk mengungkapkan. Itulah sebabnya bila dilemparkan pertanyaan ke anak muda, apa yang menjadi desire mereka, seringkali ingin mendapatkan pujian ada di urutan ke sekian, apalagi bila pertanyaan itu ditanyakan secara terbuka dalam sebuah diskusi.

Sebenarnya anak muda sangat berharap bisa mendapatkan pujian untuk setiap ”prestasi” yang mereka raih. Menurut mereka, pujian itu bisa meningkatkan rasa percaya diri, bisa memompa dan memperkaya motivasi untuk tetap mempertahankan prestasi yang sudah diraih, atau bahkan meningkatkannya. Tidak jarang anak muda, berusaha mati-matian mengejar prestasi untuk mendapatkan pujian.

Bagi mereka yang masih dalam usia pendidikan, baik SMA maupun kuliah, pujian dari orang tua, adalah pujian yang paling berarti, khususnya bila pujian diberikan terhadap prestasi mereka dalam hal akademis. Mendapatkan nilai yang tinggi, lulus dengan peringkat yang baik, seringkali menjadi target yang dikejar anak muda, agar nantinya dipuji dan dibanggakan orang tuanya.

Satu kutipan dari seorang pemudi ”Saya rasanya bangga banget loh, waktu dapat IPK 3, mama saya ceritain ke temen-temennya, hehehe biasa, dipamer-pamerin” lainnya lagi dari seorang pemuda ”tentu saja saya senang saat dipuji, apalagi ketika orang tua dan keluarga besar saya memuji saya didepan adik dan saudara saya yang lain, dan meminta mereka mencontoh keberhasilan saya, rasanya sangat membanggakan bisa jadi role model” Ungkapan-ungkapan ini adalah pengakuan jujur dari mereka yang masih muda. Anak muda berharap bahwa selain orang tua dan keluarga, teman-teman dan lingkungan juga bisa memberikan apreasiasi terhadap prestasi dan kelebihan yang mereka miliki.

Dalam hal apa saja sih anak muda ingin dipuji? Ini pertanyaan saya pada mereka karena tergerak oleh rasa penasaran. Dan jawabannya, selain prestasi dalam hal pendidikan atau pekerjaan, ternyata kecerdasan dan penampilan menjadi dua hal yang paling ingin dipuji, diikuti oleh prestasi non akademik, seperti ketika terpilih menjadi ketua di organisasi kampus, atau bahkan karena kerajinan dan kepatuhan terhadap orang tua. Jadi artinya pujian itu juga diharapkan, bukan hanya ketika anak muda meraih prestasi yang sangat spektakuler, tapi juga pada hal-hal yang mungkin kita anggap sepele.

Nah, sekarang bagaimana sih reaksi anak muda ketika tidak mendapatkan pujian? Yang pasti, perasaan sedih, kecewa, merasa tidak dihargai, tidak dipedulikan, dan merasa tidak mendapat support yang menghantui mereka. Bahkan mereka katakan, langsung down dan tidak terlalu semangat lagi untuk mengejar prestasi. ”Buat apa berusaha capek-capek, kalau rewardnya ternyata sama aja mas, kita kalau buat salah atau jelek dikit, dah abis deh diomelin, giliran bagus nggak dipuji, jadi kapan dipujinya nih?” Jelas bagi saya, bahwa pujian itu reward yang sangat berarti bagi anak muda.

Nah dari ”curhatnya” anak muda ini, saya pahami bahwa kita para senior di bangsa ini, mungkin, sekali lagi mungkin, terbiasa untuk royal memberikan cacian atau punishment, tapi pelit sekali dalam memberikan apresiasi, pujian atau reward buat prestasi, keberhasilan dan kelebihan dari anak muda. Saya sama sekali bukan ahli kejiwaan, tapi lewat logika berpikir dari seorang riset konsultan saja, saya yakin sikap ini bila tidak di ubah sejak sekarang, maka generasi berikutnya juga akan menjadi generasi yang mudah untuk mencaci tapi pelit untuk memuji.

Yang lebih berbahaya adalah, ketika banyak anak muda Indonesia merasa tidak mendapatkan apresiasi, mereka akan cenderung menjadi orang-orang yang frustasi, bahkan kesaksian dari seorang rekan saya, adiknya mengalami penurunan nilai akademis yang cukup drastis, karena setiap prestasi yang diraih, dianggap biasa saja oleh ayahnya. Padahal, dia sangat berharap, ketika mendapat rangking 10 besar disekolahnya, bisa mendapatkan pujian seperti kakaknya. Singkat cerita pertumbuhan karakter anak muda ini semakin terdemotivasi, menjadi pribadi yang keras, dan lebih happy hidup di jalan bersama peer groupnya yang dia anggap bisa lebih menghargai.

Bagaimana dengan para marketer, saat menyadari ada kehausan anak muda untuk mendapatkan pujian, untuk diapresiasi? Apa yang bisa kita lakukan di dunia marketing untuk mengakomodasi kehausan mereka, it’s a new challenge!

----- Artikel ini ditulis berdasarkan analisa hasil riset sindikasi terhadap hampir 800 responden anak muda di 6 kota besar di Indonesia, SES A-B, Umur 16-35, yang dilakukan bulan Februari-Maret 2010 oleh MarkPlus Insight berkerjasama dengan Komunitas Marketeers.

Tulisan 14 dari 100 dalam rangka MarkPlus Conference 2011 “Grow With the Next Marketing” Jakarta, 16 Desember 2010, yang juga didukung oleh Kompas.com dan www.the-marketeers.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

    Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

    Whats New
    [POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

    [POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

    Whats New
    Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

    Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

    Spend Smart
    Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

    Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

    Spend Smart
    Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

    Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

    Spend Smart
    Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

    Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

    Whats New
    Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

    Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

    Whats New
    Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

    Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

    Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

    Whats New
    Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

    Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

    Whats New
    Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

    Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

    Whats New
    Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

    Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

    Whats New
    Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

    Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

    Whats New
    Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

    Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

    Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com