Lagi-lagi, Eko membantahnya. Dia menegaskan, penentuan harga IPO KS berdasarkan harga penawaran seluruh investor yang masuk pada saat bookbuilding. "Setelah mempertimbangkan segala aspek dan value, kami menilai harga yang tepat adalah Rp 850," jelasnya. Eko juga menambahkan, mayoritas pembeli saham KS adalah investor lokal. Sementara, investor asing hanya 35 persen saja.
Pendapat Eko bertolak belakang dengan pernyataan Zaki Anwar Makarim, Presiden Komisaris KS beberapa waktu lalu. Zaki mengaku, penawar lokal lebih berani memasukkan harga IPO ketimbang penawar asing.
Investor lokal menawar harga saham KS diatas Rp 1.000 per saham, sementara investor asing hanya menawar saham KS dikisaran Rp 800 per saham hingga Rp 1.000 per saham.
Zaki juga bilang, sebesar 60 persen tawaran berasal dari lokal, sementara sisanya hanya berasal dari asing. Jika benar demikian, tentunya penawaran harga saham KS IPO harus lebih tinggi dari level Rp 1.000. Apalagi, Zaki juga pernah mengatakan, "Kalau banyak penawaran di harga atas, maka yang nawar di level bawah akan di-cut." (Abdul Wahid Fauzie, Barratut Taqiyyah/Kontan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.