Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Asing Dorong Ekspor Hortikultura

Kompas.com - 30/10/2010, 03:09 WIB

Jakarta, Kompas - Investasi asing dalam pengembangan produk hortikultura di dalam negeri diyakini mampu mendorong peningkatan daya saing dan ekspor komoditas hortikultura. Pengembangan hortikultura juga akan mampu mendorong peningkatan kesejahteraan petani.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Ahmad Dimyati, Jumat (29/10) di Bangka, mengatakan, di bidang hortikultura, investor asing tidak hanya tertarik berinvestasi dalam bidang sarana produksi, seperti perbenihan.

”Tetapi, hampir di semua tingkatan,” kata Dimyati. Dengan menarik investor asing dalam pengembangan hortikultura, diharapkan akan memacu produksi dan daya saing produk hortikultura dalam negeri di pasar regional ataupun dunia.

Dimyati mengatakan, standardisasi mutu dan produk hortikultura merupakan kunci sukses memenangi persaingan global. Standardisasi tidak hanya untuk sarana produksi, seperti penggunaan bibit, pupuk, ataupun obat-obatan, tetapi juga standardisasi dalam sistem budidaya dan pascapanen.

Hal itu mulai dengan menerapkan sistem budidaya pertanian yang baik, penanganan pasca- panen yang baik, pemrosesan, hingga pengepakan.

Mantan Ketua Badan Pertimbangan Organisasi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia sekaligus anggota Komisi IV DPR, Siswono Yudo Husodo, mengatakan, bangsa Indonesia harus menatap ke depan dalam membangun sektor pertanian.

”Dibandingkan sektor perbankan dan investasi di perkebunan, investasi asing di subsektor hortikultura sangat dibatasi. Kepemilikan saham asing hanya boleh maksimal 30 persen,” katanya Investor asing sangat dibutuhkan untuk percepatan pembangunan hortikultura.

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, nilai impor produk pertanian naik dari 5,02 miliar dollar AS tahun 2004 menjadi 11,3 miliar dollar AS tahun 2008. Neraca perdagangan komoditas perkebunan mengalami surplus, tetapi untuk subsektor tanaman pangan, hortikultura dan peternakan mengalami defisit. Impor produk hortikultura tahun 2008 mencapai 926 juta dollar AS. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com